Pengertian Mean, Median dan Modus Beserta Kelemahannya

Freepik
Ilustrasi, menganalisis data statistik.
Penulis: Anggi Mardiana
17/10/2023, 11.47 WIB

Dalam penyajian data statistik, istilah mean, median dan modus kerap ditemukan. Ini adalah tiga ukuran yang digunakan dalam statistik untuk memberikan gambaran tentang data yang dianalisis.

Setiap ukuran memiliki kegunaannya sendiri dalam analisis data, dan pilihan untuk menggunakan mean, median, atau modus tergantung pada sifat data dan tujuan analisis.

Ketiga ukuran statistika ini juga dapat digunakan bersamaan untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang data, membantu mengidentifikasi tren, dan membuat keputusan berdasarkan informasi yang diberikan oleh data tersebut.

Ulasan berikut ini akan membahas mengenai pengertian mean, median, dan modus, serta menelaah kelemahan dari masing-masing ukuran ini.

Ilustrasi, menganalisis data statistik. (Freepik)

Pengertian Mean, Median, dan Modus

Mean, median, dan modus adalah tiga ukuran statistik yang digunakan untuk menggambarkan distribusi data dan memberikan pemahaman tentang karakteristik data. Berikut pengertian masing-masing ukuran ini beserta contoh soalnya.

1. Mean

Mean adalah istilah statistik yang merujuk pada nilai rata-rata dari sejumlah data atau sekumpulan angka. Untuk menghitung mean, peneliti harus menjumlahkan semua angka dalam data tersebut dan kemudian membagi hasil penjumlahan tersebut dengan jumlah angka dalam data tersebut.

Ini adalah cara umum untuk mengukur pusat dari sekelompok data dan memberikan gambaran tentang nilai tengah atau "rata-rata" dari data tersebut.

Rumus matematis untuk menghitung mean dari sekelompok angka adalah sebagai berikut:

Mean = (Jumlah semua angka dalam data) / (Jumlah angka dalam data)

Contoh Soal:

Berdasarkan data nilai ujian matematika lima siswa, yakni 85, 92, 78, 88, dan 95, hitunglah mean (nilai rata-rata) dari data tersebut.

Jawaban:

Langkah 1: Jumlahkan semua angka dalam data 85 + 92 + 78 + 88 + 95 = 438

Langkah 2: Bagi hasil penjumlahan tersebut dengan jumlah angka dalam data, yaitu 5. Sehingga nilai mean = 438 / 5 = 87.6

Jadi, mean (nilai rata-rata) dari data nilai ujian matematika tersebut adalah 87.6.

2. Median

Median adalah salah satu ukuran statistik yang digunakan untuk menunjukkan nilai tengah dalam sekelompok data. Median adalah nilai yang terletak di tengah-tengah data saat data diurutkan dari yang terkecil hingga yang terbesar.

Dalam hal data numerik, median adalah nilai yang membagi data menjadi dua bagian yang sama besar, di mana setengahnya lebih kecil dari median dan setengahnya lagi lebih besar dari median.

Pentingnya median terletak pada sifatnya yang tidak terpengaruh oleh nilai ekstrem atau outlier dalam data. Ini membuat median menjadi ukuran yang baik ketika peneliti ingin menemukan nilai tengah yang representatif dari data yang mungkin memiliki nilai-nilai ekstrem yang dapat mempengaruhi mean (rata-rata).

Cara menghitung median tergantung pada apakah jumlah data dalam kelompok tersebut adalah ganjil atau genap.

  • Jumlah Data Ganjil

Jika jumlah data ganjil, median adalah nilai di tengah saat data diurutkan. Misalnya, dalam data 3, 5, 1, 2, dan 4, maka mediannya adalah 3. Ini karena 3 berada di tengah setelah data diurutkan dari kecil ke besar.

  • Jumlah Data Genap

Jika jumlah data genap, median adalah rata-rata dari dua nilai yang berada di tengah. Misalnya, dalam data 2, 4, 6, dan 8, mediannya adalah (4 + 6) / 2 = 5. Ini karena 4 dan 6 adalah dua nilai di tengah setelah data diurutkan.

Median sangat berguna dalam analisis data ketika ingin mengetahui nilai tengah yang lebih stabil dan tahan terhadap fluktuasi atau nilai ekstrem dalam data. Itu juga membantu memberikan gambaran tentang "nilai tengah" yang lebih baik daripada mean dalam beberapa situasi.

3. Modus

Modus adalah salah satu ukuran statistik yang digunakan untuk mengidentifikasi nilai atau kategori yang muncul paling sering dalam sekelompok data. Modus menggambarkan nilai yang memiliki frekuensi tertinggi atau paling sering muncul dalam kumpulan data.

Dalam banyak kasus, data dapat memiliki satu modus (unimodal), lebih dari satu modus (multimodal), atau tidak ada modus sama sekali jika semua nilai atau kategori dalam data muncul dengan frekuensi yang sama.

Modus umumnya digunakan pada data yang bersifat kualitatif atau data kategoris, seperti jenis kelamin, warna mata, merek mobil, atau nama kota. Namun, ukuran ini juga dapat digunakan pada data numerik, terutama jika ingin mengidentifikasi rentang nilai yang paling sering muncul.

Modus adalah ukuran yang bermanfaat dalam mengidentifikasi nilai yang dominan atau yang paling sering muncul dalam data, yang dapat memberikan wawasan tentang preferensi, tren, atau sifat-sifat data yang berbeda.

Contoh Soal:

Dari data hasil ujian matematika siswa sebagai berikut: 85, 92, 78, 88, 95, 92. Tentukan besaran modus.

Jawaban:

Modus dalam data ini adalah 92, karena nilai ini muncul dua kali, lebih sering daripada nilai lainnya.

Ilustrasi, menganalisis data statistik. (Freepik)

Kelemahan Mean, Median, dan Modus

Meski mean, median, dan modus adalah ukuran yang berguna dalam statistik, setiap ukuran tersebut memiliki kelemahan yang perlu dipertimbangkan ketika ingin digunakan dalam analisis data. Berikut ini adalah beberapa kelemahan umum dari masing-masing ukuran tersebut.

1. Kelemahan Mean

Mean memiliki beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan dalam analisis data. Berikut ini adalah beberapa kelemahan utama dari mean.

  • Pengaruh Outlier

Mean sangat sensitif terhadap nilai-nilai ekstrem atau outlier dalam data. Jika ada beberapa nilai yang sangat tinggi atau rendah, mean dapat sangat terpengaruh, sehingga tidak mencerminkan secara akurat nilai pusat data. Hal ini dapat menyebabkan estimasi yang bias atau tidak representatif dari data.

  • Kurang Efektif untuk Data yang Tidak Terdistribusi Normal

Mean dianggap sebagai ukuran pusat yang baik ketika data terdistribusi normal. Namun, untuk data yang tidak terdistribusi normal, seperti data yang condong (skewed) atau bimodal, mean mungkin tidak mencerminkan dengan baik posisi tengah data tersebut.

  • Pengaruh oleh Data Ausensi atau Data yang Hilang

Jika data memiliki nilai yang hilang atau tidak lengkap, menggantinya dengan nilai tertentu dalam perhitungan mean dapat mempengaruhi hasil secara signifikan dan mengarah pada kesalahan interpretasi.

  • Tidak Sesuai untuk Data Kualitatif

Mean hanya dapat digunakan untuk data kuantitatif atau numerik, seperti suhu, berat, atau skor tes. Tidak dapat digunakan pada data kualitatif atau kategoris, seperti jenis kelamin atau warna mata.

  • Mungkin Tidak Mencerminkan Data Sebenarnya

Terkadang, mean dapat memberikan hasil yang tidak realistis, terutama ketika data memiliki nilai yang sangat beragam dan tidak ada konsistensi yang jelas di seluruh rentang data.

Penting untuk memahami kelemahan mean dan pertimbangan yang tepat dalam menggunakan ukuran statistik ini. Dalam beberapa situasi, median atau modus mungkin lebih sesuai untuk memberikan gambaran yang lebih akurat tentang data, terutama jika data yang disajikan memiliki nilai-nilai outlier atau tidak terdistribusi normal.

2. Kelemahan Median

Median adalah ukuran statistik yang umumnya tahan terhadap nilai-nilai ekstrem atau outlier dalam data, namun, seperti halnya ukuran lainnya, median juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan dalam analisis data. Beberapa kelemahan utama dari median, antara lain:

  • Kurang Sensitif terhadap Variabilitas di Luar Nilai Tengah

Median hanya memberikan informasi tentang nilai tengah data saat diurutkan, tetapi tidak memberikan gambaran tentang sejauh mana perubahan nilai di luar nilai tengah mempengaruhi data. Ini berarti bahwa median tidak memberikan gambaran tentang sebaran atau variabilitas data.

  • Kurang Informatif pada Data Numerik yang Tidak Terdistribusi Normal

Median adalah pilihan yang baik untuk data yang tidak terdistribusi normal, tetapi dalam beberapa kasus, seperti data yang sangat skew atau data dengan distribusi yang aneh, median mungkin tidak memberikan gambaran yang baik tentang karakteristik data.

  • Tidak Memanfaatkan Semua Informasi dalam Data

Dalam beberapa situasi, khususnya ketika data kuantitatif memiliki banyak nilai yang sama, median mungkin tidak memanfaatkan semua informasi yang tersedia dalam data. Ini karena median hanya mempertimbangkan nilai-nilai yang berada di tengah saat diurutkan.

  • Kurang Cocok untuk Perbandingan Langsung Antar Data

Median dapat menjadi sulit digunakan dalam perbandingan langsung antara kelompok data yang berbeda karena median hanya menggambarkan posisi tengah data, bukan nilai sebenarnya.

  • Ketidakpastian dalam Kasus Data Berkelompok

Saat menghitung median dari data yang telah digrupkan dalam interval atau kelas, median dapat memiliki ketidakpastian karena kita hanya tahu bahwa nilai tengah berada di dalam interval yang mengandung median.

3. Kelemahan Modus

Modus adalah ukuran statistik yang digunakan untuk mengidentifikasi nilai atau kategori yang muncul paling sering dalam sekelompok data. Namun, seperti ukuran statistik lainnya, modus juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan dalam analisis data. Beberapa kelemahan utama dari modus, adalah sebagai berikut:

  • Tidak Mewakili Data Secara Penuh

Modus hanya memberikan informasi tentang nilai atau kategori yang paling sering muncul dalam data, tetapi tidak memberikan gambaran tentang seluruh sebaran data. Ini berarti modus mungkin tidak mencerminkan sebaran data dengan baik, terutama jika ada variasi besar dalam frekuensi munculnya nilai atau kategori.

  • Tidak Sensitif terhadap Perubahan Subtansial

Modus hanya peduli dengan nilai yang memiliki frekuensi tertinggi. Dalam beberapa kasus, perubahan yang signifikan dalam nilai lain mungkin lebih penting, tetapi modus tidak akan memperhatikannya.

Ilustrasi, menganalisis data statistik. (Freepik)
  • Mungkin Tidak Ada atau Ada Lebih dari Satu Modus

Dalam beberapa situasi, data tidak memiliki modus, yang berarti tidak ada nilai atau kategori yang muncul lebih sering daripada yang lain. Sebaliknya, dalam situasi lain, data dapat memiliki lebih dari satu modus (multimodal), yang membuat identifikasi nilai yang paling sering muncul menjadi lebih kompleks.

  • Tidak Cocok untuk Data Numerik Kontinu

Modus umumnya digunakan pada data kualitatif atau data kategoris. Ketika data numerik kontinu digunakan, identifikasi modus bisa menjadi sulit atau bahkan tidak relevan, terutama jika data memiliki banyak nilai yang berbeda secara tepat.

  • Tidak Menyediakan Informasi tentang Tren atau Perubahan

Modus hanya memberikan informasi tentang nilai atau kategori yang dominan dalam data, tetapi tidak memberikan wawasan tentang tren, perubahan, atau hubungan dalam data.

Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan ini, beberapa ukuran pusat dapat digunakan sekaligus, serta mempertimbangkan konteks analisis data. Misalnya, menggunakan mean dan median bersama-sama untuk mendapatkan pemahaman yang lebih lengkap tentang data. Selain itu, memahami sifat data yang dimiliki dan tujuan analisis juga sangat penting dalam pemilihan ukuran pusat yang paling sesuai.