Jusuf Hamka, si Crazy Rich Raja Jalan Tol yang Dermawan

Katadata | Instagram Jusuf Hamka
Jusuf Hamka, si Crazy Rich Raja Jalan Tol yang Dermawan
Penulis: Yandi M. Rofiyandi
Editor: Redaksi
24/6/2022, 11.31 WIB

Jusuf Hamka seorang pengusaha di bidang konstruksi, khususnya di pembangunan jalan tol. Ia pemegang saham mayoritas PT Citra Marga Nusaphala Persada yang yang mengoperasikan beberapa jalan tol besar di Indonesia.

Nama Jusuf Hamka banyak disebut warganet sebagai sosok crazy rich sejati. Kekayaan Jusuf Hamka yang berlimpah tidak membuatnya suka pamer di media sosial.

Jusuf Hamka selalu menampilkan kesederhanaan. Ia pun punya moto yang ditulisnya di media sosial. “Banyak duit jangan sombong, gak banyak duit jangan bohong, gak punya duit jangan nyolong.”

Profil Jusuf Hamka Mualaf Sejak 1981

Mohammad Jusuf Hamka -juga dikenal dengan nama Babah Alun- lahir pada 5 Desember 1957 di Jakarta. Ia pengusaha Muslim Tionghoa-Indonesia.

Jusuf Hamka pernah menjadi bendahara tim kampanye nasional Presiden Joko Widodo dan Ma'ruf Amin pada Pemilu 2019. Jusuf juga pernah menjadi staf khusus Menteri Sosial Gumiwang Kartasasmita.

Dia memeluk Islam saat bertemu Buya Hamka di usia 23 tahun, pada 1981. Waktu itu, Jusuf melihat ada orang masuk Islam dan disyahadatkan di Masjid Al-Azhar. Alun langsung ke sana, bertemu Ustaz Zaimi, Sekretaris Masjid Agung Al-Azhar dan menyatakan niatnya masuk Islam.

Alun kemudian dibawa ke rumah Buya Hamka di Jalan Raden Fatah. Di bawah bimbingan Buya, Alun pun mengucapkan dua kalimat syahadat dan namanya diganti oleh Buya Hamka menjadi Jusuf Hamka.

Jusuf menjadi mualaf tanpa penolakan keluarga. Ia tumbuh dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga Tionghoa yang cukup terpelajar. Orang tua Jusuf tergolong moderat. Ayahnya Dr. Joseph Suhaimi, S.H. (Jauw To Tjiang), seorang dosen Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, dan ibunya Suwanti Suhaimi (Siaw Po Swan) seorang guru.

Masa Kecil dan Pendidikan Jusuf Hamka

Jauh sebelum menjadi pengusaha sukses seperti sekarang, Babah Alun sapaan akrab Jusuf Hamka, telah menjalani hidup yang keras sejak kecil. Dia menghabiskan masa kecilnya di daerah Pasar Baru, Jakarta Pusat. Sepulang sekolah, ia sering menghabiskan untuk jualan berkeliling seiring hidup pas-pasan. 

Segala jenis makanan, mulai es mambo hingga kacang-kacangan yang dibungkus plastik, pernah dijual di sekitar Masjid Istiqlal. Pendapatannya dari jualan keliling berkisar Rp 100 ribu.

Beranjak dewasa, pria keturunan Tionghoa ini melanjutkan pendidikan di beberapa perguruan tinggi, namun tidak diselesaikannya. Dalam beberapa kesempatan, Jusuf Hamka mengakui tak menyelesaikan kuliah karena tidak suka dengan formalitas.

Jusuf Hamka pernah mengenyam pendidikan di Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945, Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti, Bisnis Administrasi Columbia College, Kanada, dan Administrasi Negara FISIP Universitas Jayabaya.

Perusahaan Jusuf Hamka

Jusuf Hamka dikenal sebagai Raja Jalan Tol karena sebagian besar usahanya bergerak di bidang jalan tol melalui PT Citra Marga Nusaphala Persada. Jabatannya ada di sejumlah perusahaan. Di antaranya Komisaris Utama PT Mandara Permai, Komisaris Independen PT Indomobil Sukses Internasional Tbk, Komisaris PT Indosiar Visual Mandiri, Komisaris PT Citra Margatama Surabaya, dan Komisaris PT Mitra Kaltim Resources Indonesia. 

Berikut adalah ruas jalan tol yang dikelola perusahaan Jusuf Hamka:

1. Ruas Tol Ir. Wiyoto Wiyono Cawang - Tanjung Priok

Jusuf Hamka adalah pemilik konsesi dari ruas Tol Cawang - Tanjung Priok atau Jalan Tol Ir. Wiyoto Wiyono. Ruas Tol Ir. Wiyoto Wiyono merupakan ruas tol pertama yang menggunakan sistem layang dengan Teknik Sosrobahu di Indonesia. Jalan tol ini memiliki panjang hampir 15 km yang melintang dan melewati wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat, dan Jakarta Utara.

 2. Tol Pelabuhan

Ruas tol pelabuhan merupakan sebuah ruas tol lanjutan dari Tol Ir. Wiyoto Wiyono dengan panjang 13 km yang melintasi Jakarta Utara. Ruas Tol Pelabuhan yang sudah beroperasi ini rencananya akan disambung dengan Tol Pelabuhan II yang dibangun oleh Jusuf Hamka. Ruas tol ini lebih dikenal sebagai Tol Ancol atau Pluit.

3. Jalan Tol Depok - Antasari

Ruas Tol Depok - Antasari juga merupakan kepemilikan dari Jusuf Hamka melalui entitas PT Citra Waspphutowa. Jalan tol ini sering disebut sebagai Jalan Tol Andara dan memiliki panjang kurang lebih 21 km dan menjadi salah satu ruas yang nantinya akan terkoneksi langsung hingga Kabupaten Bogor maupun ruas JORR II yang sedang dalam tahap konstruksi.

4. Ruas Tol Bogor Outer Ring Road

Jusuf Hamka juga memiliki konsesi ruas Tol Bogor Outer Ring Road yang memiliki panjang kurang lebih 11 km. Total investasi dari ruas jalan tol Bogor Outer Ring Road ini mencapai Rp1,6 Triliun dan telah selesai pada tahun 2009 silam.

5. Tol Soreang - Pasirkoja

Jalan tol terpanjang yang dimiliki Jusuf Hamka memiliki panjang dengan total 10,55 km dan menghubungkan Kota Bandung dengan Kabupaten Bandung. Ruas Tol Soroja ini telah beroperasi sejak 2017 lalu dan memiliki akses yang sangat luar biasa mudah.

Jusuf Hamka memiliki konsesi jalan tol ini melalui anak perusahaan CMNP, yakni PT Citra Marga Lintas Jabar, sebesar 69,32%.

6. Jalan Tol Waru - Juanda

Seperti tidak ada habisnya, Jusuf Hamka juga memiliki ruas jalan tol di daerah Jawa Timur.  Ia memiliki konsesi Jalan Tol Waru - Juanda sebesar 96,83% yang merupakan akses utama dari Bandar Udara Juanda Surabaya. Selain Bandara Juanda, tol ini juga menghubungkan Kawasan Industri Rungkut dan memiliki panjang sekitar 12 km. 

ARUS BALIK DI JALUR FUNGSIONAL TOL CISUMDAWU (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/tom.)

7. Tol Cileunyi - Sumedang - Dawuan

Jusuf Hamka melalui PT Citra Karya Jabar Tol menguasai konsesi lahan sebesar 51% di ruas tol sepanjang hampir 60 km ini. Jalan Tol Cisumdawu ini akan segera selesai pada awal 2022 karena masih mengalami kendala pembebasan lahan.

Kekayaan Jusuf Hamka

Nama Jusuf Hamka banyak disebut warganet sebagai sosok crazy rich sejati. Kekayaan Jusuf Hamka yang berlimpah tidak membuatnya suka pamer di media sosial dengan membeli barang-barang mewah. Dia dikenal sebagai sosok rendah hati. 

Pada 2018, ia sempat menjadi sorotan karena menjual nasi kuning beserta lauk-pauknya dengan harga Rp 3.000 per porsi. Nasi kuning tersebut dijual di sebuah tenda bernama Warung Nasi Kuning Podjok Halal. Ia juga menyerahkan 10 hektare tanah miliknya sebagai lokasi pemakaman jenazah pasien Covid-19. 

Kekayaan Jusuf Hamka berasal dari bisnisnya di bidang jalan tol. Jusuf Hamka merupakan pemegang saham mayoritas PT Citra Marga Nusaphala Persada, yang mengoperasikan beberapa jalan tol besar di Indonesia.

Jusuf Hamka mampu menangani berbagai proyek pekerjaan hingga menelan biaya Rp 25 triliun. Ia dikenal sebagai pemilik jalan tol swasta terpercaya, yakni PT CMNP. Saat ini, PT CMNP sedang mengerjakan proyek Harbour Road 2 di Jakarta senilai Rp 16 triliun dan NS LINK di Bandung senilai Rp 9 triliun, dengan total Rp 25 triliun.

Jusuf Hamka menyebut bisnis jalan tol harus memiliki modal yang banyak. Pasalnya, satu kilometer jalan tol biayanya bisa mencapai Rp 700 miliar.

Kekayaannya juga digunakan Jusuf Hamka untuk mengoleksi mobil mewah. Mobil SUV Premium Audi Q7 yang dibeli oleh Jusuf Hamka seharga Rp 2 Milliar di tahun 2015. Jusuf Hamka juga mengoleksi mobil SUV Premiun Audi E4 seharga Rp 1,25 Miliar.

Ada juga Rolls Royce Phantom seharga Rp7,5 Miliar lalu Hummer H3 seharga Rp 1,5 Miliar. Kemudian Range Rover 5000 cc yang dibeli oleh Jusuf Hamka seharga Rp 3 Milliar.