Presiden Rusia Vladimir Putin makin menjadi sorotan utama dunia setelah negaranya menyerang Ukraina pada akhir Februari lalu. Dampak agresi tersebut tidak hanya dirasakan Ukraina, juga dunia dan efeknya berkepanjangan hingga saat ini.
Di tengah susana konflik tersebut, Presiden Indonesia Joko Widodo menemui Vladimir Putin di Ruang Upacara Kenegaraan Istana Kremlin, Kamis (30/6/2022). Jokowi membahas terganggunya rantai pasok pangan dan pupuk karena perang Rusia dan Ukraina.
Putin pun menyampaikan keluh kesahnya mengenai dampak sanksi Barat terhadap perusahaan-perusahaan Rusia.
Profil Vladimir Putin
Masa Kecil dan Pendidikannya
Putin lahir di Leningrad (St. Petersburg), Rusia, pada 7 Oktober 1952 dengan nama asli Vladimir Vladimirovich Putin. Pada masa kecilnya, Putin hidup di tengah kemiskinan akibat Perang Dunia II.
Ayahnya mandor pabrik mengalami cacat akibat granat. Sementara ibunya menjadi penyapu jalanan. Mereka tinggal di apartemen komunal bersama beberapa keluarga lain.
Putin mulai belajar di Sekolah Dasar No. 193 di St.Petersburg. Kegiatan menimba ilmu ini dimulai pada tahun 1960-1968. Setelah dari sekolah dasar, Putin melanjutkan Sekolah Menengah Atas No. 281 dan lulus pada tahun 1970.
Sejak di sekolah dasar, Putin tertarik pada judo dan memutuskan untuk memperdalam bela diri asal Jepang itu. Dia berhasil menjuarai berbagai kompetisi olahraga di Leningrad dan mendapatkan sabuk hitam judo. Putin juga mempelajari sambo, bela diri yang dipraktikkan di Rusia.
Putin meneruskan studinya di Universitas Negeri Saint Petersburg dan lulus pada tahun 1975. Universitas Negeri Saint Petersburg adalah universitas tertua dan terbesar di Rusia. Ketika era Uni Soviet, universitas tersebut lebih dikenal sebagai Universitas Negeri Leningrad.
Karier Vladimir Putin
Putin memilih jurusan hukum demi bisa mewujudkan cita-citanya menjadi perwira intelijen di Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti atau KGB. Setelah lulus dengan gelar Sarjana Hukum, dia bergabung dengan sekolah KGB ke-401, Okhta, Leningrad St. Petersburg.
Usai menyelesaikan pendidikan di Sekolah Pelatihan KGB, Putin memulai kariernya sebagai anggota intelijen dan ditempatkan di Dresden, Jerman Timur. Saat di KGB, dia pernah disebut membakar dokumen KGB ketika penghancuran tembok Berlin. Hal itu untuk menghilangkan bukti yang bisa menjatuhkan Rusia.
Penulis biografi Vladimir Putin asal Jerman, Boris Reitschuster, menyebutkan bahwa Rusia saat ini bisa saja “berbeda” bila kala itu Putin tidak ditempatkan di Jerman Timur.
Putin memutuskan pensiun sebagai Perwira Intelijen Asing dengan pangkat Letnan Kolonel pada 1991, menyusul kudeta terhadap Mikhail Gorbachev. Putin dipercaya menjadi penasihat Wali Kota St. Petersburg, Anatoly Sobchak sampai 1996.
Putin mulai masuk lingkaran istana dengan menjadi wakil kepala manajemen properti kepresidenan. Presiden Boris Yeltsin kemudian mengangkat Putin menjadi Wakil Kepala Staf Kepresidenan.
Kariernya di istana Moskow semakin moncer. Pada 1998, Yeltsin menunjuk Putin sebagai direktur Layanan Keamanan Federal (FSB), organisasi intelijen dan keamanan utama Federasi Rusia dan penerus KGB.
Pada Agustus 1999, Putin diangkat sebagai Perdana Menteri Rusia oleh Presiden Yeltsin yang disetujui oleh lembaga legislatif. Selang empat bulan kemudian, 31 Desember 1999, Yeltsin tiba-tiba mengundurkan diri.
Sesuai konstitusi, Putin pun menjadi Presiden Rusia. Ia dilantik menjadi Presiden pada 7 Mei 2000. Putin kembali terpilih dengan suara 71 persen pada Pemilu 2004. Ia terus mempertahankan dominasinya dalam Pemilu 2008, Pemilu 2012, dan Pemilu 2018.
Putin sudah memimpin negara tersebut sebanyak empat periode. Masa jabatan keempatnya akan berakhir pada 2024. Putin memecahkan rekor sebagai Presiden Rusia yang paling lama menjabat.
Kekayaan Vladimir Putin
Kekayaan Vladimir Putin diperkirakan mencapai Rp 2.800 triliun. Hal itu diungkapkan dalam laporan Panama Papers 2016 oleh International Consortium of Investigative Journalists.
Dia disebut-sebut memiliki aset tersembunyi di balik skema keuangan kompleks yang diselenggarakan oleh orang-orang kepercayaannya. Putin dikabarkan memiliki mega-yact senilai US$ 100 juta atau Rp 1,4 triliun dan istana Laut Hitam yang diduga dibangun untuk penggunaan pribadi Putin.
Kekayaan melimpah Putin juga bisa terlihat dari jam tangan mewahnya. Hal itu terungkap dari keterangan CEO Hermitage Capital Management, Bill Browder. Browder dalam kesaksiannya di depan Senat AS pada 2017 memperkirakan kekayaan pemimpin Rusia itu berkisar sekitar US$ 200 miliar atau Rp 2.867 triliun dalam bentuk aset yang akan menjadikannya salah satu orang terkaya di planet ini.
Perusahaan Browder bergerak di bidang manajemen investasi yang fokus di pasar Rusia. Browder awalnya merupakan penyokong Putin, tetapi kemudian Rusia memasukkannya ke daftar hitam karena dianggap mengancam keamanan negara.
Pada 2018, Putin mendeklarasikan pendapatan resminya yang menunjukkan bahwa ia memiliki apartemen seluas 800 kaki persegi di St. Petersburg, bersama dengan dua mobil era Soviet dan sebuah truk off-road. Istana Presiden Kremlin pun pernah merilis pendapatan tahunan Presiden Putin, yaitu sekitar US$ 140.000 atau Rp 2 miliar.
Biodata Vladimir Putin
Nama : Vladimir Vladimirovich Putin
Kelahiran : 7 Oktober 1952, Saint Petersburg, Rusia
Tinggi : 170 cm
Berat : 77 kg
Pasangan : Lyudmila Putina (menikah 1983 - 2014)
Pendidikan: Fakultas Hukum Univesitas Saint Petersburg
Karier Putin:
- Intelije KGB 1975-1990
- Penasihat Wali Kota Saint Petersburg 1991-1996
- Direktur Layanan Keamanan Federal (FSB) 1998
- Perdana Menteri Rusia 1999
- Presiden Rusia 2000-sekarang