Sosok Surya Darmadi, Konglomerat yang Dituntut Hukuman Seumur Hidup

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj.
Terdakwa pemilik PT Darmex Group/PT Duta Palma Surya Darmadi bersiap mengikuti jalannya sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (28/11/2022).
7/2/2023, 15.10 WIB

Darmex Group memiliki delapan pabrik minyak kelapa sawit di Pekanbaru, Jambi, dan Kalimantan. Dengan jumlah tersebut, kapasitas produksi pabrik mencapai 36 ribu metrik ton. Hasil penyulingan kelapa sawit ini kemudian diolah menjadi bahan baku sabun, minyak kelapa sawit, hingga stearin.

Kesuksesan Surya di bidang kelapa sawit pun mengantarkannya sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia. Berdasarkan daftar 150 Orang Indonesia Terkaya versi majalah Globe Asia pada Juni 2016, Surya menduduki posisi 28. Pada 2018 pun Forbes menempatkan namanya sebagai orang terkaya ke-28 di Indonesia dengan nilai kekayaan US$1,45 miliar.

Sempat Berkutat di Perbankan

Jauh sebelum menjadi taipan kelapa sawit, Surya Darmadi ini juga pernah memiliki 99% saham Bank Kesawan. Sejak 2014 hingga sekarang, bank itu dikenal dengan nama Qatar National Bank (QNB) dan berkode saham BKSW.

Melansir Historia, Bank Kesawan sudah berdiri sejak 1913 di Medan, jauh lebih tua dari Surya Darmadi sendiri. Bank ini mulanya bernama NV Chunghwa Shangyeh Maatshappij alias The Chinese Trading Company Limited. Pendirinya adalah Khoe Tjin Tek dan Ouw Tjoei Eng.

Setelah kemerdekaan, tepatnya pada 1958, perusahaan ini mulai beroperasi sebagai bank umum. Dari laporan tahunan QNB diketahui nama perusahaan berganti menjadi PT Bank Chunghwa Shangyeh pada 1962

Nama Bank Kesawan baru muncul pada 1965, ketika Surya Darmadi mulai memimpin perusahan tersebut. Saat mengembangkan bank inilah, Surya tertarik untuk terjun ke bisnis kelapa sawit. Akhirnya, berdirilah Darmex Agro Group pada 1987. Tiga tahun kemudian, Surya memindahkan kantor pusat Bank Kesawan ke Jakarta.

Setelah 30 tahun memegang kendali, Surya Darmadi hengkang dari Bank Kesawan. Darmex Corporation selaku perusahaan milik Surya, mengalihkan sahamnya kepada PT Adhi Tirta Mustika pada 2001.

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora