Nezar Patria mulai menjabat sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) usai pelantikan pada Senin (17/7). Dikenal sebagai aktivis mahasiswa, ia lama berkarier sebagai wartawan sebelum mengambil jabatan strategis di perusahaan pelat merah dan kementerian.
Presiden Joko Widodo melantik Nezar dan empat wakil menteri baru di Istana Negara di Jakarta Pusat pagi tadi. Jokowi juga melantik Menteri Kominfo yang baru, yaitu Budi Arie Setiadi. Ia merupakan loyalis Sang Presiden, yang pernah menjabat sebagai ketua umum Relawan Projo.
Usai pelantikan, Jokowi menyebut salah satu pertimbangannya menunjuk Nezar Patria menjadi Wakil Menteri Kominfo. "Pengalaman di media, pernah di Pemred Jakpost, pernah di Dewan Pers," ucapnya dikutip dari Antara.
Dari Aktivis ke Jurnalis
Pada 1990-an, Nezar menginvestasikan sebagian besar waktunya ke dalam aktivisme prodemokrasi. Periode aktivismenya bergulir saat pria kelahiran Kabupaten Pidie, Aceh, itu menempuh pendidikan sarjana di bidang filsafat di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Ia menamatkan studinya pada 1997.
Aktivisme Nezar mengundang tekanan dari pemerintahan Presiden Soeharto yang otoriter. Sebagai Sekretaris Jenderal Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID), ia sempat menjadi korban penculikan oleh empat orang yang, menurut dia, “bertubuh tegap” pada Maret 1998.
Penculikan Nezar dan ketiga temannya tersebut terjadi menjelang kejatuhan rezim Orde Baru pada Mei 1998. Setelah pemerintahan Presiden Soeharto berakhir, Nezar memulai kariernya sebagai wartawan di TEMPO pada 1999 hingga 2008. Karier ini sejalan dengan jejak ayahnya, Sjamsul Kahar.
Sjamsul dan rekannya, Nourhalidyn, mendirikan pada 1989 kantor berita Serambi Indonesia yang berbasis di Kabupaten Aceh Besar, Aceh. Sjamsul bertindak sebagai pemimpin redaksi di harian yang menjadi bagian dari grup raksasa media Kompas Gramedia itu.
Setelah meninggalkan TEMPO, Nezar dan rekan-rekannya mendirikan media daring VIVA.co.id pada 2008. Media yang telah berusia 14 tahun itu merupakan bagian dari raksasa media PT Visi Media Asia. Perusahaan Tbk. Berkode VIVA, perusahaan juga mengelola jaringan televisi ANTV dan tvOne.
Di luar perusahaan, Nezar juga aktif dalam organisasi wartawan. Pada 2008 hingga 2011, misalnya, pria lulusan London School of Economics and Political Science (LSE) itu memimpin Aliansi Jurnalis Independen (AJI).
Lalu, pada 2014 sampai 2015, Nezar bergeser ke media CNN Indonesia sebagai wakil pemimpin redaksi. CNN Indonesia merupakan media yang dibangun oleh PT Trans News Corpora (Trans Media) dengan lisensi nama media asal Amerika Serikat, CNN, milik Warner Bros. Discovery.
Jabatan terakhir Nezar di media adalah pemimpin redaksi di media berbahasa Inggris, The Jakarta Post, pada 2018 hingga 2020. Media yang bermarkas di Jakarta Pusat itu sempat melakukan pemutusan hubungan kerja sebagian karyawan di tengah tekanan akibat pandemi Covid-19 pada 2020.
Bergeser ke Perusahaan Pelat Merah dan Kementerian
Usai menjadi wartawan, Nezar memperoleh amanah untuk menjabat sebagai direktur kelembagaan di PT Pos Indonesia antara 2020 dan 2022. Perusahaan pelat merah ini bukan hanya mengelola bisnis layanan pos tapi juga kurir dan logistik.
Selain di Pos Indonesia, Nezar juga duduk sebagai komisaris utama di PT Pegadaian sejak 2022. Perusahaan pelat merah ini menawarkan beragam jasa, termasuk pembelian emas.
Keterlibatannya dalam perusahaan-perusahaan pelat merah mengantarkannya ke jabatan Staf Khusus V Bidang Komunikasi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ia mengemban jabatan ini pada Juni 2022 sampai Juli 2023.