Profil Tesla, Raksasa Mobil Listrik Pilih Investasi di Malaysia

ANTARA FOTO/REUTERS/Arnd Wiegmann/File Photo/WSJ/sad.
Arnd Wiegmann/File Photo ARSIP FOTO: Logo produsen mobil Tesla terlihat di kantor cabang di Bern, Swiss, Rabu (28/10/2020).
3/8/2023, 16.03 WIB

Pabrikan kendaraan listrik asal Amerika Serikat, Tesla, resmi berekspansi ke Asia Tenggara. Perusahaan mulai beroperasi di Malaysia pada akhir Juli 2023.

Otoritas Pengembangan Investasi Malaysia mengumumkan rencana Tesla untuk mengembangkan kantor pusat, pusat layanan, pusat pengalaman (experience centre), dan jaringan pengisian daya baterai (supercharger network).

Perusahaan milik Elon Musk itu akan melaksanakan rencana ini lewat Tesla Sdn Bhd, yang merupakan perpanjangan tangannya di Malaysia. Kantor pusat dan pusat layanannya akan berlokasi di Cyberjaya, Selangor, Malaysia.

Pusat pengalamannya akan menyebar ke daerah-daerah metropolitan utama. Jaringan pengisian daya juga akan tersebar di lokas-lokasi strategis.

Menurut pernyataan bersama pemerintah dan Tesla, pelanggan yang menantikan kehadiran mobil listrik tersebut bisa membeli dua jenis mobilnya andalannya, yaitu Model Y dan Model 3. Pemesanan untuk Model Y sudah terbuka lewat situs perusahaan dengan harga RM 199.000 atau sekitar Rp 663,4 juta.

“Ini untuk memberikan pengalaman kepemilikan Tesla yang mulus,” kata direktur regional Tesla Isabel Fan dalam siaran pers yang terbit pada 20 Juli 2023.

TESLA-GERMANY (ANTARA FOTO/REUTERS/Patrick Pleul/Pool /rwa/cf)

Dari Perusahaan Rintisan ke Pabrikan Mobil Listrik

Tesla merupakan perusahaan otomotif dan energi bersih yang fokus ke mobil dan truk listrik. Menurut Musk, perusahaan yang berbasis di Austin, Texas, AS, ini berdiri untuk mempercepat kemajuan transportasi yang berkelanjutan dengan menghadirkan mobil listrik untuk pasar umum (mass market) secepat mungkin.

Perusahaan mengawali perjalanannya bernama Tesla Motors, yang berdiri pada Juli 2003. Pendiri Martin Eberhard dan Marc Tarpenning ingin membangun pabrikan mobil yang berbasis teknologi.

Musk masuk ke Tesla Motors lewat pendanaan Seri A pada Februari 2004. Tesla Motors memperoleh US$ 7,5 juta saat itu. Musk menyumbangkan kira-kira 86% terhadap penyaluran modal tersebut.

Tesla Motors mulai mengungkapkan produk pertamanya, mobil sport Roadster, ke publik pada Juli 2006. Peluncuran mobil dua pintu dengan warna merah ini terbatas ke 350 orang yang menerima undangan. Harganya hampir menyentuh US$ 100 ribu saat itu.

“Produk pertama kami pasti akan mahal apa pun bentuknya, jadi kami memutuskan untuk membangun sebuah mobil sport karena ini tampaknya memiliki peluang paling besar untuk menjadi kompetitif terhadap mobil alternatifnya yang menggunakan bensin,” tulis Musk pada 18 November 2013.

Hingga saat ini, pabrikan mobil besutan Musk itu telah menjual empat jenis mobil listrik, yaitu Model S, Model X, Model 3, dan Model Y. Selain mobil, perusahaan juga menawarkan truk listrik, yaitu Tesla Semi dan Tesla Cybertruck.

Melantai di Bursa Wall Street 

Pada Juni 2010, Tesla Motors melantai ke bursa Nasdaq yang cenderung populer dengan kehadiran perusahaan-perusahaan teknologi. Perusahaan dengan kode saham TSLA itu berhasil mengumpulkan US$ 226 juta saat itu lewat penawarn umum perdana (IPO).

Tesla Motors dengan demikian menjadi perusahaan mobil AS pertama yang melantai ke bursa setelah Ford Motor Company pada 1956.

Pabrikan mobil listrik pimpinan Musk itu mulai menggunakan Tesla sebagai nama perusahaan pada Februari 2017. Perusahaan meninggalkan nama Tesla Motors untuk mencerminkan ekspansi bisnisnya ke industri lain, yaitu sistem penyimpanan energi baterai dan pembangkit listrik tenaga surya.

Selain beroperasi di AS dan Malaysia, Tesla juga beroperasi di Tiongkok dan Meksiko. Pada 2019, Tesla membangun pabrik pertamanya di luar AS di Shanghai, Tiongkok. Pabrik yang disebut Gigafactory Shanghai ini menjadi yang pabrik yang pertama di Tiongkok yang sepenuhnya dikuasai investor asing.

Reporter: Dzulfiqar Fathur Rahman