Presiden Joko Widodo mengklaim pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang diperkirakan menelan biaya sebesar Rp 466 triliun merupakan proyek terbesar di dunia saat ini.
Ia menyampaikan hal tersebut dalam musyawarah nasional yang diselenggarakan Asosiasi Real Estate Indonesia di Hotel Sheraton, Rabu (9/8). "Di dunia sekarang proyek terbesar yang ada itu hanya satu, di Indonesia, namanya Ibu Kota Negara Nusantara," kata dia.
Dalam forum itu, Jokowi mengatakan ada 34 ribu hektare tanah yang bisa dibeli di IKN Nusantara. Ia menawarkan kepada para pengusaha yang hadir untuk ikut membeli tanah-tanah tersebut. "Harganya berapa? Tanya ke otorita. Ini peluang," kata dia.
Selain IKN Nusantara, saat ini masih berlangsung pembangunan beberapa mega proyek di dunia seperti dirangkum di bawah ini:
1. TEN-T Core Transportation Network
Pembangunan Jaringan Transportasi Trans-Eropa (Ten-T) menelan biaya proyek konstruksi termahal di dunia yakni sebesar US$ 600 miliar atau setara dengan Rp 9.143 triliun (kurs Rp 15.238).
Mega proyek ini terdiri dari pembangunan jalur kereta api, jalan raya, jalur air pedalaman, rute pelayaran maritim, pelabuhan dan terminal kereta api di seluruh Benua Eropa. Tujuan pembangunan itu adalah untuk mengurangi polusi dan emisi yang berdampak buruk terhadap lingkungan, sekaligus meningkatkan efisiensi dan keamanan energi.
Proyek pembangunan termahal di dunia ini semula ditargetkan akan selesai pada 2030, namun target itu direvisi menjadi 2050. Akibat revisi itu, peningkatan biaya ditaksir mencapai 47% dibandingkan perkiraan biaya awal.
2. Neom City
Pemerintah Arab Saudi berencana membangun kota masa depan yang diberi nama Neom City di dekat Laut Merah. Kota ini akan didesain sebagai kota pintar dengan teknologi termutakhir dan sepenuhnya memanfaatkan energi terbarukan.
Kota yang didesain minim polusi ini diperkirakan menelan biaya sebesar US$ 500 atau setara dengan Rp 7.608,9 triliun (kurs Rp 15,217). Pembangunan tahap pertama Neom City dilakukan pada 2022 dan ditargetkan selesai pada 2025. Pengerjaan seluruh konstruksi ditargetkan selesai pada 2039.
Menurut laporan Office of the United Nations High Commissioner for Human Rights (OHCHR) proyek ini dibangun di atas pelanggaran terhadap berbagai suku asli. Menurut laporan tersebut, warga dari suku Howeitat dipindahkan secara paksa tanpa kompensasi yang layak, dengan satu orang dibunuh dan tiga lainnya menghadapi hukuman mati akibat menolak dipindahkan, serta tiga anggota suku lainnya dipenjara selama 50 tahun.
3. Gulf Railway
Mega proyel Gulf Railway merupakan proyek pembangunan jaringan rel kereta api yang menghubungkan enam negara dalam Teluk Persia yaitu Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Oman, dan Bahrain yang tergabung dalam Gulf Cooperation Council (GCC).
Jaringan rel yang dibangun membentang sepanjang 2.177 kilometer dan diperkirakan menelan anggaran sebesar US$ 250 atau sebesar Rp 3.804,4 triliun (kurs Rp 15.217). Pembangunan konstruksi dari jaringan rel ini tak berlanjut sejak 2008.
Namun, pada Mei 2023, Kuwait merilis desain rel untuk Gulf Railway sepanjang 111 kilometer yang akan melintasi negaranya. Sekretaris Jenderal GCC Jassem Al-Budaiwi mengatakan pembangunan Gulf Railway akan segera direalisasikan karena Arab Saudi dan Kuwait telah selesai membuat desain relnya di masing-masing negara.
4. Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS)
Mega proyek International Space Station (ISS) yang akan mengelilingi bumi setiap 92 menit itu dibangun oleh konsorsium 15 negara dan lima badan antariksa di dunia yang berasal dari Amerika Serikat (NASA), Jepang (JAXA), Rusia (Roscosmos), Kanada (CSA), dan Uni Eropa (ESA).
Proyek ini dicanangkan pada tahun 1994 untuk mengembangkan ilmu di bidang astronomi, biologi dan fisika. Pengerjaan konstruksi ISS mulai dilakukan pada 1998 dan ditargetkan akan selesai pada 2030 mendatang.
Menurut laporan NASA, total biaya pembangunan ISS hingga 2010 adalah sebesar US$ 100 miliar atau setara dengan Rp 2.282,6 triliun (kurs Rp 15.238). Biaya itu diperkirakan akan terus meningkat hingga menyentuh US$ 230 miliar pada 2030 mendatang.
5. Madinat al-Hareer (Silk City)
Pembangunan kota buatan Madinat al-Hareer atau Silk City yang dirancang oleh Pemerintah Kuwait pada 2014 diperkirakan menelan anggaran sebesar US$ 132 miliar. Pembangunan yang melibatkan investasi dari Cina itu ditujukan untuk mengatasi persoalan kelebihan penduduk di Kuwait.
Pada 2019, konstruksi Sheikh Jaber Al-Ahmad Al-Sabah Causeway pada fase pertama dimulai. Pembangunan jalan yang akan menghubungkan Kuwait bagian utara dengan Kota Kuwait itu, disebut-sebut sebagai salah satu proyek infrastruktur jalan paling menantang di seluruh dunia. Konstruksi yang diperkirakan menelan biaya US$ 3 miliar itu merupakan bagian dari Kuwait Vision 2035.
Pada September 2020, pembangunan Mubarak Al Kabeer Port yang merupakan bagian dari China's Belt and Road Initiative dilaporkan telah selesai 53%. Pengerjaan konstruksi fase keempat selesai pada April 2021.
Pembangunan Silk City terus berlangsung hingga saat ini dan dijadwalkan selesai pada 2044 dengan waktu pengerjaan selama 25 tahun.