Oppo kian nyaman memuncaki daftar teratas pangsa pasar smartphone Indonesia, setelah menggeser Samsung pada 2019 lalu. Mengutip riset Statista, pangsa pasar Oppo di Indonesia tercatat sebesar 21,04% pada Januari 2023.
Sementara, Samsung menguntit di posisi kedua pasar ponsel pintar, dengan pangsa pasar 20,52%. Diikuti oleh Xiaomi, Vivo, dan Apple, dengan pangsa pasar masing-masing 18,54%, 14,36%, dan 10,6%.
Posisi Oppo sebagai pemimpin pasar smartphone Indonesia juga terlihat dari pengiriman atau shipments. Pada kuartal II-2022 misalnya, terlihat Oppo telah menguasai pangsa pasar dengan pengiriman sebanyak 2 juta unit. Pencapaian ini membuat pangsa pasar Oppo pada kuartal II-2022 naik menjadi 20,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni 19,1%.
Sejak hadir di Indonesia 2013 silam, Oppo gencar melakukan penetrasi penjualan smartphone, dengan memanfaatkan dan memaksimalkan segala media promosi yang potensial.
Ulasan berikut ini akan membahas mengenai sejarah kemunculan Oppo sebagai smartphone berbasis Android, dan kehadirannya pertama kali di pasar Indonesia, serta sepak terjangnya.
Kemunculan Oppo sebagai Pabrikan Smartphone
Mengutip situs resminya, Oppo merupakan merek atau brand smartphone yang diusung oleh Guangdong Oppo Mobile Telecommunications Corp. Ltd. Ini merupakan produsen elektronik konsumen asal Cina, yang berkantor pusat di Dongguan, Guangdong.
Lini produk utama Guangdong Oppo Mobile meliputi smartphone, smart devices, perangkat audio, power bank, dan produk elektronik lainnya. Merek "Oppo" sendiri, pertama kali didaftarkan di Cina pada 2001 silam, dan diluncurkan pada 2004.
Pada awalnya Oppo memproduksi dan menjual Blu-ray player, amplifier, dan headphone. Perusahaan ini baru merambah ke smartphone pada 2008, melalui peluncuran Smile Phone, yang penjualannya hanya terbatas di wilayah Cina.
Ponsel yang diberi nama Oppo A103 ini tak butuh waktu lama untuk menjadi populer. Tak lama setelah debutnya, Oppo A103 menjadi best seller dengan penjualan lebih dari satu juta unit dalam setahun.
Pada 2012 Oppo merilis smartphone untuk pasar internasional, yaitu Oppo Finder. Ini adalah smartphone yang diklaim tertipis pada saat itu, karena hanya memiliki ketebalan tidak sampai 1 cm atau lebihtepatnya 6,65 mm.
Sejak saat itu, ponsel pintar Oppo telah menyebar ke 50 negara. Pada Juni 2016, Oppo menjadi produsen smartphone terbesar di Cina, menjual ponselnya di lebih dari 200.000 gerai ritel.
OPPO kembali tercatat sebagai merek smartphone teratas di Cina pada 2019 dan menduduki peringkat lima dalam pangsa pasar smartphone global. Tak butuh waktu lama, peringkat Oppo di pasar ponsel pintar global naik ke posisi empat pada 2022 lalu.
Perkembangan Oppo sebagai Penantang Serius di Pasar Smartphone Global
Sejak menelurkan ponsel pintar pertamanya pada 2008, dan dilanjutkan dengan penetrasi pasar internasional sejak 2012, Oppo menjelma sebagai penantang serius dalam pasar smartphone global.
Oppo terus meningkatkan produksi dan penjualan jajaran smartphone selama enam tahun terakhir. Pada 2015 misalnya, produsen smartphone ini mengirimkan 42,7 juta unit ponsel pintar.
Jumlahnya makin meningkat sejak saat itu, hingga akhirnya mencapai 133,6 juta unit pada 2021. Memang, pada 2022 jumlah pengiriman ponsel pintar Oppo sedikit mengalami penurunan, yakni menjadi 103,3 juta unit. Namun, jika menilik perjalanannya selama beberapa tahun terakhir, ini merupakan pencapaian yang cukup signifikan.
Apalagi, secara global pasar smartphone memang tengah menurun pada 2022 lalu. Mengutip riset Counterpoint, pasar smartphone global turun 12% year-on-year (YoY).
Terkait dengan penetrasi di pasar global, riset Statista menunjukkan, Oppo tergolong agresif di pasar negara berkembang. Ini mulai dari region Asia-Pasifik, Asia Selatan, Afrika dan Amerika Selatan (Latin America).
Di India misalnya, setiap tiga detik, satu smartphone Oppo diproduksi di pabrik Greater Noida. Di pabrik tersebut, produksi ponsel melewati serangkaian proses manufaktur dan lebih dari 150 tes kualitas.
Lalu, di Afrika Oppo sukses mengokohkan posisinya dalam deretan lima merek smartphone terbesar. Alasan utama kesuksesan Oppo di Afrika adalah 97% dari semua ponsel yang dijual di wilayah tersebut, dijual dengan harga kurang dari US$ 400.
Sejak kemunculannya di pasar ponsel pintar global, Oppo menjelma menjadi penantang serius bagi merek-merek yang sudah mapan, seperti Samsung, Apple, dan Xiaomi.
Mengutip Statscounter, pada Desember 2022, Oppo menempati posisi empat dalam pasar smartphone global dengan pangsa pasar 6,4%. Secara global, pangsa pasar smartphone masih menjadi dikuasai oleh Samsung dan Apple, dengan pangsa pasar masing-masing 27,38%, dan 26,98%. Diikuti oleh Xiaomi dengan pangsa pasar 12,35%.
Kehadiran dan Sepak Terjang Oppo di Indonesia
Di Indonesia, smarthone Oppo pertama kali diperkenalkan pada 2013 dengan mengenalkan Oppo Find 5. Setelah itu, perusahaan ini gencar mengenalkan merek smartphone-nya ke masyarakat Indonesia.
Setahun setelah debutnya di pasar Indonesia, Oppo berhasil meraih 8,8% dari total penjualan smartphone. Saat itu, ada tiga smartphone buatannya yang populer di Indonesia, yaitu Oppo Joy Plus, Oppo Neo5, dan Oppo Joy 3.
Cepatnya pertumbuhan penjualan, membuat Oppo kemudian membangun pabrik di Indonesia pada 2014. Untuk membangun pabrik ini, Oppo berinvestasi US$ 30 juta. Pabrik seluas 20.000 meter persegi (m2) yang berlokasi di Tangerang tersebut, menjadi pabrik pertama Oppo di luar Cina.
Melalui pabrik yang beroperasi sejak 2015 tersebut, Oppo semakin gencar memperkenalkan smartphone buatannya. Butuh waktu sekitar lima tahun hingga akhirnya Oppo berhasil menggeser Samsung, sebagai merek pemuncak pasar ponsel pintar di Indonesia pada 2019.
Berdasarkan riset Canalys, pangsa pasar Oppo di Indonesia pada kuartal II-2019 mencapai 26%, tumbuh 54% YoY. Sementara, Samsung hanya tumbuh 10% dan mendapatkan pangsa pasar 24%.
Sejak saat itu, setiap tahunnya Oppo terus menempati posisi teratas sebagai pemimpin pangsa pasar ponsel pintar Indonesia. Meski demikian, posisi Oppo tidak benar-benar dominan. Sebab, Samsung masih memiliki pangsa pasar yang cukup besar di Indonesia.
Mengutip riset Statscounter, pada 2021 pangsa pasar Oppo di Indonesia mencapai 21,86%, sementara Samsung tercatat sebesar 20,87%. Kemudian, pada 2022 pangsa pasar Oppo tercatat 20,79%, sedangkan pangsa pasar Samsung sebesar 20,48%.
Berdasarkan laporan International Data Corporation (IDC), kesuksesan yang diraih Oppo utamanya karena pabrikan ponsel pintar ini fokus pada segmen menengah ke bawah (low-end). Smartphone low-end yang dimaksud, adalah ponsel pintar yang berada di kisaran harga di bawah US$ 100 hingga US$ 200.
Selain itu, Oppo juga sukses dalam hal pelayanan kepada konsumennya. Ini terbukti dengan penghargaan "The Most Creative & Innovative Service Center" dan "Most Valuable Service Center" dari lima media teknologi, kepada Oppo Indonesia Service Team.
Service Center Oppo Indonesia dinilai berhasil mengeksplorasi dan menyentuh kebutuhan masyarakat terkait ponsel pintar, serta mengoptimalkan user experience.