IHSG Kembali Melonjak, dalam Dua Hari Terakhir Naik hingga 15%

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
Ilustrasi, warga melintas di depan layar yang menampilkan infornasi pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/3/2020). Indeks harga sama gabungan atau IHSG pada Jumat (27/3) ditutup menguat karena sentimen dari Bank Indonesia dan stimulus ekonomi di Amerika Serikat.
27/3/2020, 17.20 WIB

Indeks harga saham gabungan atau IHSG pada perdagangan hari ini, Jumat (27/3) ditutup naik 4,76% menjadi 4.545,57. Dengan begitu, posisi IHSG meroket dalam dua hari terakhir hingga 15,4%.

Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama mengatakan pasar sangat mengapresiasi kebijakan moneter yang ketat atau hawkish statement dari Bank Indonesia yang berkomitmen menjaga stabilitas rupiah dengan ditopang cadangan devisa yang memadai.

Selain itu, sentimen global ikut menjadi pendorong melonjaknya indeks dalam negeri. Seperti apresiasi terhadap program stimulus dari pemerintah Amerika Serikat (AS) sebesar US$ 2 triliun untuk menanggulangi efek negatif covid-19 terhadap perekonomian negara tersebut.

"Market mengapresiasi komitmen G20 untuk memberikan stimulus sebesar US$ 5 triliun dalam rangka menanggulangi efek negatif covid-19 terhadap perekonomian global," kata Nafan ke Katadata.co.id pada Jumat (27/3).

Seiring dengan kenaikan indeks, pasar saham dalam negeri juga semakin bergairah. Hal itu tercermin dari nilai transkasi hari ini yang mencapai Rp 12,37 triliun, dengan volume perdagangan 10,2 miliar unit saham, dan frekuensi sebanyak 858 ribu kali.

Pada perdagangan kemarin, pasar juga tercatat bergairah dengan frekuensi transaksi sebanyak 879 ribu kali. Angka tersebut menjadi rekor tertinggi frekuensi dalam sehari perdagangan. Rekor sebelumnya tercatat sebanyak 655 ribu kali pada 12 September 2019.

(Baca: IHSG Sesi I Meroket 7,9% di Tengah Pasar yang Kembali Bergairah)

Ada dua emiten dari sektor perbankan yang mencatatkan nilai tranksasi tinggi pada hari ini, salah satunya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) ditransaksikan dengan nilai total Rp 1,63 triliun sehingga sahamnya naik sebesar 9,86% di Rp 3.230 per saham.

Kemudian, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang nilai transaksinya mencapai Rp 1,52 triliun. Hal itu sejalan dengan kenaikan harga saham bank swasta terbesar di Indonesia itu sebesar 4,36% menjadi Rp 27.550 per saham.

Secara total ada 297 saham yang ditutup menguat, sedangkan 139 saham lainnya terkoreksi, dan 122 saham stagnan. Seluruh sektor saham pada hari ini ditutup menguat, dimana sektor aneka industri dan properti menjadi penopang.

Sektor aneka industri pada perdagangan hari ini ditutup naik signifikan mencapai 10%. Saham yang menjadi motor kenaikan yaitu PT Astra International Tbk (ASII) yang meroket 12,71% di harga Rp 4.080 per saham. Lalu, saham Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) yang naik hingga 9,25% ke level Rp 496 per saham.

Untuk sektor properti ditutup meningkat 7,85%, dimana saham PTPollux Properti Indonesia Tbk (POLL) menjadi pendorong karena naik 20% ke level harga Rp 10.800 per saham. Saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) juga tercatat meroket hingga 23,33% di level Rp 740 per saham.

Di sisi lain, kenaikkan IHSG menjadi yang paling besar dibandingkan dengan bursa-bursa unggulan di Asia lainnya pada hari ini. Seperti bursa Jepang Nikkei 225 yang hari ini ditutup naik hingga 3,88% dan bursa Hong Kong Hang Seng yang juga naik 0,57%.

Begitu pun dengan bursa Tiongkok Shanghai Composite yang ditutup naik 0,26%. Kemudian, bursa Singapore Strait Times naik 1,66%.

(Baca: Makin Perkasa, IHSG Naik hingga 7,7% Ditopang Saham BUMN)

Reporter: Ihya Ulum Aldin