Harga saham Fujifilm Holdings Inc. di bursa saham Amerika Serikat (AS) mendadak lompat hingga 19,51% menjadi US$ 47,9 per saham pada penutupan perdagangan Selasa (17/3). Saham perusahaan asal Jepang ini menjadi salah satu motor penggerak indeks Nasdaq yang naik 6,23%.
Padahal harga saham ini pada perdagangan Rabu (11/3) pekan lalu sempat anjlok hingga 11,51% menjadi US$ 41,37 per saham. Tren koreksinya berlanjut hingga penutupan perdagangan Senin (16/3) menjadi US$ 40,08 per saham.
Sedangkan di bursa saham negara asalnya di Jepang, harga saham perusahaan ini naik 15,43% menjadi 5.238 yen per saham pada penutupan perdagangan Rabu (18/3). Harga saham Fujifilm Holdings juga sempat anjlok pada Kamis-Jumat (12-13 Maret 2020) sebesar 13,33% menjadi 4.299 yen per saham.
Sementara indeks Nikkei mengakhiri perdagangan hari ini. Terjadi koreksi sebesar 1,68% seiring dengan kejatuhan bursa saham Asia lainnya yang masih dibebani kekhawatiran pandemi virus corona.
(Baca: Tiongkok Sebut Obat Merek Avigan Buatan Fujifilm Efektif Buat Corona)
Adapun lompatan harga saham Fujifilm didorong oleh pernyataan pemerintah Tiongkok terkait obat influenza buatan Fujifilm Toyama Chemical, salah satu entitas anak usaha perusahaan, yang efektif melawan penyakit yang disebabkan virus corona Covid-19.
Pemerintah Tiongkok pun mulai merekomendasikan obat bernama favipiravir buatan Fujifilm Toyama, yang kemudian dijual dengan merk Avigan. “Obat ini sangat aman dan efektif dan tidak ada efek samping,” kata Zhang Xinmin, Direktur Pusat Pengembangan Bioteknologi Tiongkok, seperti dikutip Nikkei Asian Review, Rabu (18/3).
Fujifilm Toyama mengembangkan obat tersebut pada 2014 dan sejak Februari 2020 telah diberikan kepada pasien Covid-19 di Jepang.
Sedangkan ujicoba obat favipiravir secara klinis terhadap 200 orang pasien di Wuhan dan Shenzen menunjukkan pasien yang menerima obat tersebut langsung dikonfirmasi negatif Covid-19 hanya dalam waktu 4 hari.
(Baca: Kasus Positif Corona Bertambah Jadi 172, IHSG Ditutup Anjlok 4,99%)
Fujifilm Holdings merupakan perusahaan dengan tiga segmen bisnis utama yakni Imaging Solution, Information Solutions, dan Document Solutions. Adapun perusahaan berdiri pada 20 Januari 1934 dengan kantor pusat berlokasi di Tokyo, Jepang.
Imaging Solution berkaitan dengan produk kamera digital, alat optik, kertas berwarna, serta produk dan jasa lainnya yang berkaitan dengan photofinishing dan instant photo system.
Information Solutions berkaitan dengan alat-alat medis, produk-produk life sciences, farmasi, seni grafis, produk panel layar datar, alat perekam, dan alat-alat elektronik lainnya.
Sedangkan Documents Solution merupakan salah satu segmen bisnis Fujifilm Holdings yang menyediakan produk alat fotokopi, printer, sistem dan jasa produksi, jasa perkantoran, kertas dan perlengkapan lainnya.
(Baca: Masih Dipengaruhi Pandemi Corona, Bursa Saham Asia Tenggara Berguguran)
Adapun hingga Maret 2019, Fujifilm Holdings mencatatkan pendapatan bersih sebesar US$ 1,24 miliar, atau turun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 1,27 miliar.