Harga Minyak Anjlok Lebih dari 20%, Bursa Saham Asia Pagi Ini Rontok

ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato
Pejalan kaki terpantul di kaca yang menunjukkan grafik indeks saham di luar bursa saham di Tokyo, Jepang, sebelum wabah virus corona melanda dunia.
Penulis: Happy Fajrian
9/3/2020, 09.36 WIB

Saudi menyatakan akan meningkatkan produksinya menjadi 10 juta barel per hari (bph) pada April 2020 ketika kesepakatan pemangkasan produksi antara OPEC dan Rusia (OPEC+) berakhir dan tidak diperpanjang.

Alhasil,  harga minyak mentah jenis Brent pagi ini turun hingga 20% menjadi US$ 36,15 per barel. Sedangkan harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) turun 27% menjadi US$ 30 per barel. Analis pun memperkirakan tahun ini harga minyak bisa turun hingga menjadi US$ 20 per barel.

“Harga minyak mentah menjadi masalah yang lebih besar buat pasar dibandingkan virus corona,” kata analis Vital Knowledge, Adam Crisafulli, seperti dikutip CNBC International, Senin (9/3). Dia menambahkan bahwa akan sulit buat Wall Street untuk berbalik naik jika harga minyak mentah terus turun.

(Baca: Wabah Corona Buat Investor Panik, Harga Emas Dunia Tembus US$ 1.700)

Bahkan mantan eksekutif senior Exxon Mobile regional Timur Tengah, Ali Khedery mengatakan harga minyak bisa menyentuh US$ 20 per barel tahun ini. “(Harga) minyak US$20 di 2020 akan segera tiba,” ujarnya seperti dikutip Reuters, Senin (9/3).

Di sisi lain kekhawatiran dampak wabah virus corona atau Covid-19 terhadap pertumbuhan ekonomi global masih terus menghantui investor. Investor pun ramai-ramai melepas sahamnya dan berburu aset safe haven. Hal ini semakin memperparah koreksi bursa saham dan mendongkrak harga emas.

Halaman: