Bursa saham Asia anjlok mengekor kejatuhan bursa saham Amerika dan Eropa. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terperosok lebih dari 4% ke posisi terendah dalam lebih dari tiga tahun. IHSG telah melemah selama tujuh hari perdagangan berturut-turut.
Per Pukul 10.47 WIB, IHSG tercatat turun 4,28% ke level 5.298. Semua indeks sektoral terkoreksi, dengan koreksi terdalam pada sektor industri dasar yaitu 5,91%. Meskipun, investor asing masih membukukan pembelian bersih Rp 382 juta di keseluruhan pasar.
(Baca: Corona Meluas di Dunia, Kurs Rupiah Melemah Cepat Tembus 14.100/US$)
Saham berkapitalisasi besar di sektor industri dasar yang tercatat anjlok di antaranya Chandra Asri Petro Chemical (TPIA) yang turun 5,75% ke posisi Rp 7.357 per saham. Charoen Pokphand (CPIN) turun 5,93% ke posisi Rp 5.550 per saham, dan Barito Pacific (BRPT) amblas 8,67% ke harga Rp 895 per saham.
Sedangkan berdasarkan data RTI, saham paling anjlok (top loser) yakni Tiphone Mobile Indonesia (TELE) yang jatuh 18,75%, diikuti J Resources Asia Pacific (PSAB) 10,83%, Merdeka Cooper Gold (MDKA) 9,56%, Aneka Tambang (ANTAM) 9,17%, Perusahaan Gas Negara (PGAS) turun 9,03%, dan Bank Mandiri (BMRI) 7,82%.
Sejalan dengan IHSG, indeks-indeks saham di kawasan Asia lainnya tercatat berada di zona merah. Seperti Nikkei 225 Index yang bergerak anjlok 4,19%, Hang Seng Index 2,69%, dan CSI 300 di Tiongkok turun 3,44%. Indeks di negara-negara berkembang Asia juga terkoreksi, tercermin dari MSCI Asia Pacific yang turun 0,81%.
(Baca: Wakil Presiden hingga Ketua Komisi di Parlemen Iran Positif Corona)
Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menilai IHSG hari ini masih sulit rebound . Ini seiring aksi jual yang masih berpotensi terjadi di tengah kekhawatiran akan dampak ekonomi dari penyebaran virus corona. "Peluang rebound masih sangat minim," kata dia melalui riset tertulisnya.
Sebelumnya, indeks saham di Bursa AS berguguran, Nasdaq, S&P, dan Dow Jones terkoreksi lebih dari 4%. Ini terjadi di tengah berita dari California terkait pemantauan 8.400 orang terkait wabah virus corona. Sedangkan di Eropa, Euro Stoxx, FTSE 100, dan DAX jatuh lebih dari 3%.