Kinerja Dikritik Erick Thohir, Saham Telkom Turun 1,83%

Arief Kamaludin|KATADATA
Harga saham Telkom siang ini turun 1,83% setelah kinerjanya dikritik Menteri BUMN Erick Thohir.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
13/2/2020, 14.04 WIB

Harga saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk atau Telkom pada perdagangan sesi pertama Kamis (13/2) turun 1,83% menjadi Rp 3.750 per saham. Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengkritisi kinerja perusahaan telekomunikasi pelat merah tersebut .

Saham Telkom sebenarnya sempat naik tipis 0,26% menjadi Rp 3.830 per saham. Namun setelah itu harganya terus turun. Total transkasi pada saham ini sepanjang sesi I sebanyak 14,6 juta unit saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 55,32 miliar. Adapun nilai kapitalisasi pasar saham ini mencapai Rp 371,4 triliun.

Investor asing pun tercatat melakukan penjualan pada saham ini sejak awal tahun dengan nilai bersih Rp 455,91 miliar di pasar reguler, meski di pasar negosiasi dan tunai membeli dengan nilai bersih Rp 146,94 miliar. Adapun sepanjang tahun ini atau secara year to date (ytd) harga saham Telkom sudah terkoreksi sebesar 5,54%.

Seperti diketahui Ercik mengkritisi kinerja bisnis Telkom yang setoran dividennya ke negara lebih banyak disumbangkan oleh entitas anaknya, PT Telekomunikasi Seluler atau Telkomsel. Sehingga menurutnya, lebih baik induknya tidak ada supaya Kementerian BUMN mendapatkan  pembagian dividen yang lebih jelas.

(Baca: 70% Pendapatan Disumbang Telkomsel, Erick: Lebih Baik Tidak Ada Telkom)

"Lebih baik tidak ada Telkom, langsung dimiliki oleh Kementerian BUMN, dividennya lebih jelas," kata Erick di Menara Mandiri, Jakarta, Rabu (12/2).

Meski demikian, dia memberi saran agar Telkom melakukan perbaikan bisnis, misalnya beralih ke bisnis database, big data, dan cloud. "Kami inginnya Telkom mengubah arah bisnis, salah satunya ke database, big data, cloud. Masa cloud Telkom dipegang oleh ahli dari luar negeri, dan data base kita diambil negara lain," ujarnya.

Adapun hingga triwulan III 2019 Telkom membukukan kenaikan laba bersih sebesar 15,6% secara tahunan menjadi Rp 16,45 triliun dari Rp 14,23 triliun pada tahun sebelumnya.

Telkom juga membukukan pendapatan sebesar Rp 102,63 triliun, naik 3,4% secara tahunan dari Rp 99,20 triliun tahun sebelumnya. Bisnis internet dan data selular menyumbang pendapatan terbesar yakni Rp 41,24 triliun. Angka tersebut tumbuh 28,3% secara tahunan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 32,12 triliun.

Meski begitu, sumber pendapatan perusahaan lainnya mengalami penurunan seperti pendapatan telepon, baik mobile maupun non-mobile, turun 17,1% secara tahunan menjadi Rp 23,14 triliun dari Rp 27,94 triliun tahun sebelumnya.

(Baca: OpenSignal: Kemampuan Jaringan Operator Seluler Telkomsel Tertinggi)

Reporter: Ihya Ulum Aldin