Jokowi Minta Berantas Manipulator Saham, IHSG Merosot ke Zona Merah

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Pekerja berjalan di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (1/11/2019).
2/1/2020, 14.29 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi 0,45% ke level 6.271 pada perdagangan perdana sesi pertama dan terus berada di zona merah pada awal sesi kedua ini. Padahal, IHSG dibuka menguat hingga sempat menyentuh level 6.317. IHSG melemah di tengah pergerakan bervariasi indeks saham Asia.

Sepanjang perdagangan sesi pertama, sebanyak 2,59 miliar saham diperdagangkan, dengan nilai transakai Rp 1,81 triliun. Tercatat ada 153 saham yang harganya terapresiasi, 218 saham yang harganya terkoreksi, dan 154 saham harganya stagnan.

Indeks sektor Aneka Industri mengalami koreksi paling besar yaitu 1,9%. Saham berkapitalisasi besar yang menyebabkan penurunan indeks di sektor ini yaitu PT Astra International Tbk (ASII) yang turun 2,17% menjadi Rp 6.775. Lalu, saham PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) yang tercatat turun 1,68% menjadi Rp 1.465.

(Baca: Jokowi Minta OJK dan BEI Bersihkan Pasar Modal dari Manipulator Saham)

Saham lainnya di sektor ini yang juga terkoreksi yaitu saham PT Uni-Charm Indonesia Tbk (UCID) yang turun 1,34% ke harga Rp 1.845. Meski begitu, masih ada saham yang mampu naik tinggi seperti PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) sebesar 4,84% menjadi di harga Rp 1.300 per saham.

Tercatat, investor asing membukukan penjualan bersih pasar reguler senilai Rp 67,04 miliar. Sementara di pasar tunai dan di pasar negosiasi, asing membeli dengan nilai bersih Rp 14,55 miliar. Sehingga di seluruh pasar, asing masih melakukan jual saham dengan nilai bersih Rp 52,49 miliar.

IHSG melemah di tengah pergerakan bervariasi indeks saham di Asia. Nikkei 225 tercatat terkoreksi 0,76%, sedangkan Hang Seng justru naik 1,05%, begitu juga dengan CSI 300 melonjak 1,53%. Mayoritas indeks saham di negara berkembang Asia juga menguat tercermin dari MSCI AC Asia Pacific yang naik tipis 0,01%.

Adapun perdagangan perdana saham tahun ini dibuka oleh Presiden Jokowi. Dalam pidatonya, Jokowi meminta agar tahun 2020 dapat menjadi momentum bagi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk membersihkan pasar modal dari para manipulator. Menurutnya, para manipulator tersebut kerap menggoreng harga saham di bursa.

“Yang Rp 100 tadi dipoles-poles jadi Rp 1.000. Hati-hati. Bersihkan dan hentikan ini,” kata Jokowi di gedung BEI, Jakarta, Kamis (2/1).

(Baca: Saham-saham yang Paling Untung dan Buntung Sepanjang 2019)

Menurutnya, tindakan para manipulator tersebut kerap kali merusak kepercayaan para investor, baik di dalam maupun luar negeri. Padahal, pemerintah terus berupaya menjaga kepercayaan para penanam modal.

Presiden menyatakan, Indonesia telah diakui dunia sebagai the most preferred emerging market 2020, mengalahkan Tiongkok, India, dan Brazil. Berdasarkan survei Bloomberg, obligasi dan saham di Indonesia juga menempati peringkat tertinggi di antara negara-negara emerging market.

“Kepercayaan itu jangan hilang gara-gara tadi ada manipulator yang mengambil untung untuk dirinya sendiri,” kata Jokowi.