Beberapa analis memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal terkoreksi pada perdagangan perdana tahun ini, melanjutkan koreksi pada akhir tahun lalu. IHSG ditutup terkoreksi 0,47% ke level 6.239 akhir tahun lalu, setelah empat hari berturut-turut ditutup menguat.
Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, berdasarkan analisis teknikal, IHSG hari ini akan mengalami tekanan. "IHSG akan mengalami tekanan pada perdagangan awal 2020 dengan support resistance 6265-6307," kata dia dalam riset tertulisnya.
(Baca: Saham-saham yang Paling Untung dan Buntung Sepanjang 2019)
Meski begitu, Lanjar mengatakan, pelaku pasar masih optimistis IHSG akan berada dalam tren penguatan awal tahun ini atas dasar sentimen global yang positif. Sentimen yang dimaksud di antaranya terkait kesepakatan dagang fase I antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
"Banyak pelaku pasar mengatakan mereka masih bullish untuk awal 2020," ujar Lanjar.
Menurut dia, saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal di antaranya Indofood Sukses Makmur (INDF), Indo Tambangraya Megah (ITMG), Bukit Asam (PTBA), Vale Indonesia (INCO), Total Bangun Persada (TOTL), Summarecon Agung (SMRA), Media Nusantara Citra (MNCN), Mitra Adiperkasa (MAPI), dan Surya Esa Perkasa (ESSA).
(Baca: Omnibus Law Diprediksi Bakal Dongkrak IHSG ke Level 6.750 pada 2020)
Analis Artha Sekuritas Indonesia Nugroho Fitriyanto pun memprediksikan koreksi pada IHSG hari ini, dengan area support antara 6.280 hingga 6.260, dan area resistance di rentang 6.356 hingga 6.328.
"Indikator stochastic masih menunjukkan kondisi jenuh jual sehingga berpotensi mendorong koreksi lanjutan," kata dia.
Beberapa saham yang direkomendasikan untuk perdagangan hari ini, di antaranya H.M. Sampoerna (HMSP), Charoen Pokphand Indonesia (CPIN), dan Adaro Energy (ADRO).
Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama juga memperkirakan koreksi pada IHSG hari. "Ada potensi koreksi terbatas pada pergerakan IHSG sehingga hanya berpeluang menuju ke support terdekat," ujarnya.
Ia memperkirakan area support berada pada rentang 6.283,60 hingga 6.239,00, sedangkan area resistance 6.348,31 hingga 6.404,58.
(Baca: Bursa Saham Amerika Terancam Koreksi Tajam Tahun Depan)
Rekomendasi saham dari Nafan antara lain Ciputra Development (CTRA), Delta Dunia Makmur (DOID), Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), Indah Kiat Pulp and Paper (INKP), Malindo Feedmill (MAIN), Pembangunan Perumahan (PTPP), dan Semen Indonesia (SMGR).