Harga Saham Sektor Tambang Meroket, IHSG Ditutup Naik 0,34%

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Ilustrasi, karyawan berjalan di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (1/11/2019).
Penulis: Ihya Ulum Aldin
23/12/2019, 17.19 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,34% ke level 6.305,91 pada perdagangan hari ini (23/12). Salah satu penopang kenaikan indeks yakni harga saham sektor pertambangan yang meningkat 3,1%.

Harga saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) misalnya, naik 18,84% menjadi Rp 16.400 per lembar pada hari ini. Kenaikan ini sejalan dengan pengumuman penandatangan perjanjian fasilitas kredit dengan Bank QNB Indonesia.

Selain Bayan, harga saham Adaro Energy (ADRO) meningkat 2,6% menjadi Rp 1.580 per lembar pada hari ini. Diikuti oleh kenaikan harga saham Medco Enegri International (MEDC) 2,89% menjadi Rp 890 per lembar.

Pada perdagangan hari ini, volume perdagangan sebanyak 17,42 miliar. Nilai transaksinya Rp 11,2 triliun, dengan frekuensi 434 ribu kali. Tercatat ada 175 saham yang naik, 213 terkoreksi, dan 166 stagnan.

(Baca: Terbantu Sektor Tambang, IHSG Naik Tipis 0,04% di Sesi I Hari ini)

Investor asing tercatat melakukan beli saham dengan nilai bersih Rp 435,09 miliar di pasar reguler. Sedangkan di pasar negosiasi dan tunai, asing melakukan jual senilai Rp 14,26 miliar. Secara keseluruhan, investor asing mencatatkan net buy Rp 420,83 miliar.

Selain IHSG, indeks di Asia lainnya ditutup menguat pada perdagangan hari ini. Di antaranya Nikkei 225 Index meningkat 0,02%, Hang Seng Index 0,13%, dan Strait Times Index 0,05%. Namun, Shanghai Composite Index ditutup terkoreksi 1,4%.

Adapun Bayan mengumumkan bahwa fasilitas pinjaman dari Bank QNB Indonesia berupa revolving credit facility senilai Rp 750 miliar, dengan sublimit US$ 50 juta. Selain itu ada Bank Garansi Rp 500 miliar, dengan tenor fasilitas dua tahun. 

(Baca: Sentimen Positif Perang Dagang, Dorong Penguatan Rupiah)

Fasilitas pinjaman lainnya yang didapat Bayan yaitu foreign exchange US$ 17,5 juta dengan tenor fasilitas setahun. Penandatangan fasilitas pinjaman ini ditandatangani pada 20 Desember 2019.

Bayan mengatakan, fasilitas kredit tersebut akan digunakan untuk penambahan modal kerja. Selain itu, untuk kebutuhan perusahaan lainnya seperti penerbitan bank garansi serta kebutuhan transaksi valas perseroan dan para anak perusahaan. 

"Dengan bertambahnya modal kerja yang diperoleh, maka perseroan memiliki kesempatan lebih baik guna meningkatkan alokasi dana untuk kegiatan opersional perseroan dan anak usahanya guna kelancaran kegiatan operasionalnya," kata perusahaan dalam keterbukaan informasi.

(Baca: Inilah Saham-Saham Pilihan Hari ini di Tengah Prediksi Beragam IHSG)

Reporter: Ihya Ulum Aldin