Perang Dagang Makin Luas, IHSG Pekan ini Diprediksi Bervariasi

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Pengunjung mengamati layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (28/10/2019).
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Pingit Aria
9/12/2019, 06.00 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sepekan ini diprediksi bergerak bervariasi. Pelaku pasar modal masih dipengaruhi oleh kondisi dari perang dagang yang semakin meluas, tidak hanya Amerika Serikat dengan Tiongkok saja, namun dengan negara-negara Eropa dan Amerika Latin.

Direktur Anugerah Mega Investama, Hans Kwee menyampaikan, pelaku pasar pekan ini sedang menghitung hari atas penerapan tarif tambahan 15% senilai US$ 156 miliar terhadap impor barang Tiongkok oleh AS yang diberlakukan pada 15 Desember mendatang. Sehingga, pelaku pasar menanti kejelasan atas negosiasi perang datang AS dengan Tiongkok. 

Di lain pihak, ada pula potensi perang dagang melembar ke zona Eropa, di mana Perwakilan Perdagangan Amerika mengatakan dapat mengenakan bea masuk hingga 100% pada produk tertentu dari Prancis senilai US$ 2,4 miliar. Hal ini menyusul keputusan Prancis untuk mengenakan pajak pada perusahaan digital AS. 

Negara-negara Eropa lainnya, termasuk Inggris juga dikabarkan memiliki rencana untuk mengenakan pajak digital. "Ini tentu membuat potensi perluasan perang dagang antara AS dengan Eropa, kata Hans kepada Katadata.co.id.

(Baca: Bursa Calon Dirut Garuda, dari Susi Pudjiastuti hingga Ignasius Jonan)

Sikap Presiden AS Donald Trump juga kembali mengoyang pasar karena memperlebar perang dagang ke kawasan Amerika Latin. Trump mengatakan AS akan mengembalikan bea masuk pada baja dan aluminium dari Brasil dan Argentina. Kedua negara Amarika Latin ini dianggap mendevaluasi mata uang dan menyebabkan komdistas kedua negara menjadi lebih murah dan merugikan petani AS. 

Dengan bervariasinya isu global tersebut, Hans memperkirakan IHSG pekan ini bergerak di level support 6.131 sampai 6.095. Sementara, area resistance IHSG pekan ini diprediksi berada di rentang di level 6.200 sampai 6.250. "Investor kami rekomendasikan membeli saham ketika harganya murah," kata Hans menambahkan.

Prediksi IHSG Hari ini

Sementara, untuk IHSG hari ini diprediksi bergerak menguat oleh beberapa analis pasar modal dalam negeri berdasarkan analisa teknikal. Penguatan tersebut melanjutkan tren positif IHSG pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (6/12) di mana bergerak menguat 0,56% menjadi di level 6.186,87.

Analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi memprediksi IHSG hari ini, Senin (9/10) bakal bergerak menguat berdasarkan analisanya secara teknikal. "Kami masih memprediksikan IHSG bergerak menguat dengan support resistance 6.140-6.200," katanya dikutip melalui riset.

Saham-saham yang masih dapat dicermati secara teknikal di antaranya (MAIN), (BNLI), (SRIL), (INCO), (BSDE), (CTRA), (SMRA), (UNTR), (SCMA), dan (MIKA).

(Baca: Erick Thohir Tunjuk Chatib Basri jadi Komisaris Bank Mandiri)

Analis M. Nafan Aji Gusta Utama pun memprediksi IHSG hari ini bakal bergerak menguat berdasarkan analisa teknikal. "Kami mengindikasikan adanya potensi bullish continuation pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area resistance," katanya.

Area resistance yang dimaksud oleh Nafan berada di rentang level 6.193,51 hingga 6.239,00. Sementara itu, untuk prediksinya laju IHSG di area support berada di antara level 6.167,41 hingga 6.119,42.

Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain (BIRD), (GIAA), (ITMG), (JPFA), (LPKR), (MYOR), dan (SMRA).

Analis Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper Jordan pun memperkirakan IHSG hari ini bakal menguat dengan level resistance berada di antara level 6.215 hingga 6.201. Sementara itu, area support pada pergerakan IHSG hari ini memiliki rentang level antara 6.159 hingga 6.131.

"Namun penguatan diperkirakan akan cukup terbatas melihat stochastic mulai memasuki area jenuh beli," kata Dennies.

Dennies pun memberikan rekomendasi saham yang bisa diperhatikan oleh investor pada perdagangan hari ini, berdasarkan analisa teknikal yaitu (ACES), (BBNI), dan (TLKM).

Reporter: Ihya Ulum Aldin