Anindya Bakrie Tepis Isu Investor Tiongkok Masuk VIVA

Katadata | Arief Kamaludin
Presiden Direktur VIVA Anindya Bakrie
24/10/2019, 07.40 WIB

Selain itu, melalui anak usahanya Bakrie Global Ventura, perusahaan melakukan investasi di Bumilangit Studios. Studio ini menggarap film-film layar lebar dengan tokoh-tokoh pahlawan bertenaga super (superhero) dari Indonesia.

"Karena ke depannya kalau tidak ada diferensiasi itu susah, siapa pun itu," kata dia.

Menurut pria kelahiran 1974 ini, bisnis media pertelivisian tak berbayar (free to air) sejak tahun lalu hingga saat ini tengah melambat. Penyebabnya bukan disrupsi digital, tapi karena tingkat konsumsi domestik yang sedang melambat.

Tahun lalu, VIVA membukukan rugi bersih Rp 1,1 triliun, berbandig terbalik dari tahun sebelumnya yang masih mencatatkan laba bersih Rp 151,6 miliar. Tekanan keuangan tampak masih berlanjut ke tahun ini.

Per semester I 2019, VIVA masih mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 233,32 miliar. Rugi tersebut ternyata lebih besar 14,35% dibandingkan rugi yang dialami perusahaan pada periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 204,04 miliar.

Salah satu penyebab bertambahnya kerugian tersebut, karena pendapatan perusahaan di periode tersebut turun 18,97% dibandingkan tahun sebelumnya. Pada semester I 2019, pendapatan perusahaan senilai Rp 1,11 triliun. Sedangkan per semester I 2018, pendapatannya Rp 1,37 triliun.

Halaman: