Namun, Alfred juga menyatakan, besarnya koalisi sebetulnya tidak baik bagi jalannya pemerintahan. Sebab, ini artinya, pemerintah tidak memiliki lawan politik yang berfungsi sebagai pemberi kritik. "Padahal kita tahu bahwa pemerintah biasanya akan menghasilkan kebijakan yang lebih baik karena ada kritik," ujarnya.

(Baca: Pemerintahan Minim Oposisi, Faisal Basri Singgung Soal Monster Jahat)

Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus juga menyoroti fungsi check and balances ini. Masuknya Gerindra dalam koalisi pemerintah bakal membuat fungsi ini melemah, meskipun Partai Nasdem menyatakan akan mengambil posisi oposisi. Di sisi lain, Prabowo menempati posisi yang sesuai kompetensinya yaitu Menteri Pertahanan.

Meski begitu, ia menilai yang lebih menjadi sorotan pasar adalah kesesuaian kompetensi para menteri dengan jabatannya. "Untuk Menteri BUMN, Menteri Koordinator, dan Menteri Perindustrian kita masih berandai-andai, kalau sesuai maka market akan positif," kata dia.

(Baca: Investor Pasar Modal Respons Positif Sri Mulyani Jadi Menkeu)

Halaman: