Aksi Demonstrasi di DPR, Asing Jual Saham di Bursa Nyaris Rp 1 Triliun

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Suasana Bursa Efek Indonesia. Investor merespon negatif aksi demonstrasi mahasiswa di depan gedung parlemen hari ini, Selasa (24/9). IHSG tercatat turun 1,11% menjadi 6.137,61 sedangkan investor asing membukukan penjualan bersih saham (net sell) di pasar reguler nyaris Rp 1 triliun, tepatnya Rp 993,94 miliar.
Penulis: Happy Fajrian
24/9/2019, 18.32 WIB

Pasar saham merespons negatif aksi demonstrasi mahasiswa di depan gedung parlemen, menuntut pemerintah dan DPR untuk membatalkan revisi undang-undang tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK), dan revisi UU Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP).

Investor asing ramai-ramai melepas sahamnya (net sell) di bursa saham domestik hingga Rp 993,94 miliar di pasar reguler. Sementara di pasar negosiasi dan tunai, investor asing terpantau melakukan pembelian bersih saham (net buy) sebesar Rp 220,59 miliar. 

Sebagai informasi, sepanjang tahun ini dana asing telah keluar dari pasar saham hingga mencapai Rp 15,55 triliun di pasar reguler. Namun di pasar negosiasi/tunai, dana asing mengalir masuk ke Indonesia sebesar Rp 63,93 triliun sehingga aliran modal asing masih mengalir masuk ke pasar saham Rp 48,38 triliun.

Keluarnya dana asing dari pasar saham membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini, Selasa (24/9), terkoreksi sebesar 68,59 poin atau 1,11% ke level 6.137,61. Ini pertama kalinya IHSG turun di bawah level psikologis 6.200 sejak 6 Agustus 2019.

(Baca: IHSG Terjun 1,11% Tertekan Aksi Demonstrasi Mahasiswa)

"Kalau bicara IHSG dua hari terakhir, sejak ada demonstrasi memang cenderung terkoreksi. Demonstrasi mempengaruhi perseposi katalis negatif untuk investor terhadap IHSG hari ini," kata Head of Research Infovesta Wawan Hendrayana ketika ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (24/9).

Kendati demikian, menurut Wawan, demonstrasi saat ini tak akan berakhir seperti di Hong Kong. Hal tersebut karena DPR sebenarnya menunda pengesahan revisi Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP). "Tuntutan mahasiswa diakomodasi sehingga demonstrasi bisa mereda," kata Wawan.

Menurut data RTI Infokom, ada tiga saham yang paling banyak dilepas oleh investor asing sepanjang hari ini. Ketiga saham tersebut yaitu saham Bank Central Asia Tbk. (BBCA) di urutan teratas dengan net sell investor asing sebesar Rp 221,8 miliar. Saham BCA hari ini tercatat turun 1,33% menjadi Rp 29.725 per saham.

Mengikuti saham BCA di urutan kedua yaitu saham Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan net sell investor asing sebesar Rp 184,7 miliar. Saham Bank Mandiri hari ini terkoreksi 1,67% menjadi Rp 4.110 per saham.

(Baca: Ramai Demonstrasi Mahasiswa, Rupiah Melemah Tipis)

Sedangkan di posisi ketiga ada saham Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan net sell asing Rp 117 miliar. Sepanjang hari ini saham perusahaan telekomunikasi pelat merah ini terkoreksi sebesar 0,94% menjadi Rp 4.210 per saham.

Selain ketiga saham tersebut, investor asing juga terpantau melepas saham lainnya seperti Astra International Tbk (ASII) sebesar Rp 60,2 miliar, United Tractors Tbk (UNTR) sebesar Rp 54,6 miliar, dan Adaro Energy Tbk (ADRO) sebesar 46,6 miliar.

Ketiga saham ini juga mencatatkan koreksi yakni ASII turun 2,26% menjadi Rp 6.475 per saham, UNTR anjlok 4,07% menjadi Rp 21.200, dan ADRO memimpin koreksi di kelompok 45 saham berkapitalisasi pasar terbesar atau LQ 45 dengan turun 5,47% menjadi Rp 1.295 per saham.

(Baca: IHSG Turun Karena Aksi Demonstrasi, Ini Saham-Saham Top Loser Sesi I)