Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada perdagangan pagi ini hingga sempat turun 2,4% ke level 6.022. Saham di sektor keuangan mencatatkan penurunan paling tajam dan sempat terkoreksi hingga mencapai 3,11%.
Hingga perdagangan pukul 11.15 WIB, IHSG sudah mulai menguat dan kembali ke level 6.150. Saham di sektor finansial yang sempat turun tajam, kini mencatatkan penurunan sebesar 1,13%.
Sementara saham sektor saham sektor Industri Dasar yang juga sempat terkoreksi 3,1% hingga pukul 11.15 WIB tercatat turun 0,93% dibanding kemarin. Sektor Aneka Industri juga tercatat sempat turun hingga 2,28% dan sektor Properti 2,24%.
Hingga berita ini ditulis, volume perdagangan saham sebanyak 9,76 miliar saham dengan nilai perdagangan mencapai Rp4,66 triliun. Tercatat 300 saham turun, 86 naik, dan 105 tetap. Investor asing pun tercatat sudah melakukan aksi jual bersih di pasar reguler mencapai Rp744 miliar.
(Baca: Bursa Saham Asia Terpukul, IHSG Sempat Anjlok Lebih dari 2%)
Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demusmengatakan sentimen perdagangan IHSG hari ini masih dari perang dagang kedua negara tersebut setelah keputusan Trump untuk kembali mengenakan tarif sebesar 10% dari US$300 miliar barang yang diimpor ke Amerika. Tiongkok memilih menghentikan pembelian produk pertanian Amerika saat ini akibat dari respon keputusan Trump.
Ia pun memprediksi IHSG pada perdagangan sepanjang hari ini akan bergerak melemah di level 6.129-6.238.. Meski demikian, menurut dia, terdapat sejumlah saham cukup prospetif, seperti saham PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).
Sementara itu, Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menyebut saham perbankan bisa menjadi pilihan ditengah anjloknya IHSG. Beberapa rekomendasi saham yang bisa diperhatikan investor, menurut dia, antara lain saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
(Baca: Yuan Jatuh Terendah Sejak Krisis 2008, Bursa Saham Asia Rontok)
Selain saham perbanbankan, ia juga merekomendasikan saham PT Astra Internasional Tbk (ASII), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), dan PT United Tractor Tbk (UNTR).
Turunnya indeks dalam negeri ini sejalan dengan indeks-indeks di Asia lainnya. Nikkei 225 Index turun 0,97%, Hang Seng Index turun 0,71%, Shanghai Composite Index terkoreksi 2,43%, termasuk Strait Times Index turun 0,62%. Hal itu sejalan dengan penutupan bursa Dow Jones Index Future yang melemah 0,84%.
Pelemahan IHSG pada hari ini melanjutkan penurunan kemarin yang mencapai 2,59% ke level 6.175, penurunan terbesar sejak September 2018.