Lalu, pendapatan dari jasa telekomunikasi lainnya pada semester I 2019 turun 26% menjadi Rp 329 miliar dari Rp 445 miliar secara YoY. Pendapatan dari sewa menara juga turun 5,8% menjadi Rp 152 miliar dari Rp 161 miliar. Lalu, pendapatan dari sirkit langganan juga turun 21,3% menjadi Rp 98 miliar dari Rp 125 miliar.
Meski total pendapatan perusahaan naik, namun total beban XL pada semester I 2019 tercatat juga naik 3,0% menjadi Rp 10,7 triliun dari Rp 10,4 triliun secara YoY. Salah satu penopang kenaikan total beban perusahaan berasal dari naiknya beban infrastruktur yang naik 14,8% menjadi Rp 4,66 triliun dari Rp 4,06 triliun. Meski, beban penyusutan tercatat turun 3,1% menjadi Rp 3,5 triliun dari Rp 3,6 triliun secara YoY.
Pada semester I 2019 juga tercatat jumlah aset XL naik 1,3% menjadi Rp 58,3 triliun dibandingkan Rp 57,6 triliun secara YoY. Tercatat jumlah aset lancar perusahaan turun 7,0% menjadi Rp 6,5 triliun dibandingkan Rp 7,0 triliun secara YoY. Namun, jumlah aset tidak lancar tercatat naik 2,49% menjadi Rp 51,8 triliun dari Rp 50,5 triliun secara YoY.
(Baca: Langkah Kominfo agar Adopsi 5G di Indonesia Lebih Efisien)
Selain itu, pada periode enam bulan pertama tahun ini, total liabilitas dan ekuitas perusahaan tercatat naik 1,33% menjadi Rp 58,3 triliun dari Rp 57,6 triliun secara YoY. Tercatat, liabilitas jangka pendek naik 1,58% menjadi Rp 15,9 triliun dari 15,7 triliun. Sementara, liabilitas jangka panjang naik 0,84% menjadi Rp 23,7 triliun menjadi Rp 23,5 triliun. Sementara, jumlah ekuitas naik 1,73% menjadi Rp 18,6 triliun dari Rp 18,3 triliun.