Butuh Dana Ekspansi dan Tekan Utang, TPS Food Jual Saham Baru 31,7%

ANTARA FOTO/Audy Alwi
Komisaris Utama dan Komisaris Independen PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk Yulie Sudargo (kedua kiri) mengacungkan ibu jari bersama Komisaris Jaka Prasetya (kiri), Direktur Utama Hengky Koestanto (kedua kanan) dan Direktur dan Direktur Independen Charlie Dungga. TPS Food berencana menambah permodalan melalui penerbitan saham baru sebanyak-banyaknya 1,56 miliar saham.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
3/7/2019, 17.10 WIB

PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) alias TPS Food berencana untuk menambah permodalan sehingga mampu melakukan pengembangan usaha untuk meningkatkan pendapatan usaha. Caranya, mereka bakal melakukan penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) alias private placement.

Dalam prospektus yang dipublikasikan oleh perusahaan pada Rabu (3/7) dijelaskan, TPS Food bakal menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 1,56 miliar saham atau setara dengan 31,77% dari modal ditempatkan dan disetor usai pelaksanaan private placement.

Masing-masing saham bernilai nominal Rp 200, namun mereka belum menentukan harga saham pelaksanaan private placement ini. Dalam prospektus tersebut dijelaskan, harga pelaksaan akan tunduk pada Peraturan Nomor I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham.

Dalam peraturan ini dijelaskan, harga pelaksanaan saham tambahan paling sedikit 90% dari rata-rata harga penutupan saham emiten dalam 25 hari bursa terakhir di pasar reguler. Namun, sejak 5 Juli 2018 hingga saat ini, perdagangan saham TPS Food dihentikan (suspend) oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) karena beberapa alasan.

(Baca: TPS Food Jadwalkan Ulang Pembayaran Utang Hingga Satu Tahun Mendatang)

Harga saham terakhir TPS Food saat diperdagangkan yaitu Rp 168 per saham. Selain itu, perseroan juga belum menentukan pihak yang akan mengambil bagian atas saham-saham baru yang akan diterbitkan melalui private placement.

Dengan masuknya pemegang saham baru di TPS Food, pemegang saham lama akan terdilusi. Saham Seri A yang dipegang oleh Masyarakat sebesar 4,19% akan terdilusi menjadi 2,82%. Saham Seri B yang dipegang oleh Trophy 2015 Investor Limited sebesar 9,09% terdilusi menjadi 6,11%. Primanex Limited sahamnya terdilusi dari 5,38% menjadi 3,62%.

Lebih lanjut, saham Morgan Stanley yang sebelumnya memegang 6,52% terdilusi menjadi 4,38%. JPMCB NA Re-Trophy Investor I Ltd dari 9,32% saham menjadi 6,27%. BBH Luxemburg S/A Fidelity FD Sica V dari 7,98% turun menjadi 5,36%. Sedangkan saham Seri B yang dipegang oleh masyarakat sebesar 57,51% turun menjadi 38,66%.

Dalam prospektus tersebut juga dijelaskan, dana yang bakal diperoleh dari private placement akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan keuangan, salah satunya untuk menurunkan rasio utang terhadap ekuitas serta memperoleh modal kerja untuk membiayai rencana pengembangan kegiatan usaha perseroan.

(Baca: Kisruh Berlanjut, BEI Kaji Potensi Pelaporan Keuangan Kembali TPS Food)

TPS Food juga akan dapat merealisasikan rencana perkembangan usaha. Selain itu, jumlah saham perusahaan akan bertambah sehingga diharapkan dapat meningkatkan likuiditas perdagangan saham TPS Food ke depannya.

Meski begitu, rencana private placement ini perlu mendapatkan persetujuan dari pemegang saham. Untuk itu, TPS Food berencana mengadakan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) di Jakarta pada Jumat, 9 Agustus 2019.

Reporter: Ihya Ulum Aldin