HM Sampoerna Bagikan Dividen dari Seluruh Laba Bersih 2018

Donang Wahyu|KATADATA
Ilustrasi, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) akan membagikan dividen untuk tahun buku 2018 dengan total Rp 13,63 triliun atau lebih dari laba bersih tahun lalu.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Sorta Tobing
9/5/2019, 14.02 WIB

PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) akan membagikan dividen untuk tahun buku 2018 dengan total Rp 13,63 triliun. Padahal, tahun lalu, Sampoerna membukukan laba bersih senilai Rp 13,53 triliun. Sehingga, lebih dari 100% laba bersih perusahaan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen.

Direktur Keuangan Sampoerna William Reilly Giff mengatakan, mereka menambahkan laba bersih ditahan 2017 ke dalam pembagian dividen tahun buku 2018. Keputusan pembagian keuntungan ini dilakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada hari ini, Kamis (9/5), di kantor HM Sampoerna, Jakarta.

"Jadi, untuk dividen lebih tinggi karena ada penyesuaian dalam laporan keuangan kami. Kami bayar 100%, konsisten dari tahun ke tahun," kata William usai melangsungkan RUPST.

Pada tahun lalu, Sampoerna tercatat membukukan laba yang naik 6,8% dari tahun sebelumnya. Laba bersih tersebut berasal dari pendapatan mereka yang tercatat senilai Rp 106,7 triliun atau naik 7,7% dibandingkan tahun sebelumnya sedangkan penjualan mereka sebanyak 101,4 miliar batang rokok. 

Saat ini Sampoerna masih mempertahankan posisi perusahaan rokok terbesar dalam skala nasional, dengan pangsa pasar 33%. Pangsa pasar Sampoerna mencakup 30,2% dalam segmen sigaret kretek mesin, 60,9% dalam segmen sigaret putih mesin, dan 37,7% dalam segmen sigaret kretek tangan.

Perusahaan juga memaparkan kinerja pada kuartal pertama 2019. Pendapatan bersih dan laba bersih tumbuh sebesar 2,9% dan 8,4% menjadi Rp 23,8 triliun dan Rp 3,3 triliun. Angka ini didorong oleh harga yang lebih tinggi di berbagai merek dalam portofolio.

Estimasi total industri turun sebesar 0,8%, terutama disebabkan oleh pergerakan persediaan barang pada kuartal ini, menyusul absennya kenaikan pajak cukai pada Januari 2019.

(Baca: Pembatalan Kenaikan Cukai Rokok Melegakan Pelaku Industri)

Pangsa pasar dan volume penjualan perusahaan mengalami sedikit penurunan sebesar 32,2% dan 22,1 miliar unit. Penyebabnya, jumlah pasar yang lebih rendah dan selisih harga ritel A Mild terhadap merek pesaing yang semakin besar setelah kenaikan harga pada Oktober 2018.

Reporter: Ihya Ulum Aldin