Saham PT Bank Danamon Tbk terkoreksi hingga 15,49% pada perdagangan hari ini, Jumat (3/5). Saham bank berkode emiten BDMN ini ditutup pada level Rp 6.000 per saham atau terkoreksi 1.100 poin. Dengan koreksi tersebut, saham ini telah turun 32,20% selama dua hari terakhir. Pada perdagangan kemarin, saham BDMN terkoreksi hingga 19,77% dari Rp 8.850 menjadi Rp 7.100.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, tekoreksinya saham Bank Danamon dalam dua hari ini karena kabar saham ini yang akan dikeluarkan dari indeks MSCI Asia Pasific. "Rebalancing saham-saham yang masih masuk di MSCI dan yang dikeluarkan, kebetulan Bank Danamon dikeluarkan makanya turun (harga sahamnya)," paparnya kepada Katadata.co.id, Jumat (3/5).
Penyebab Bank Danamon dikeluarkan dari indeks MSCI karena bank ini baru saja aktif sebagai perusahaan baru pada 1 Mei 2019 setelah dimerger dengan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Usai merger, jumlah saham Bank Danamon yang beredar menjadi semakin sedikit dan dipertimbangkan oleh MSCI untuk dikeluarkan pada 6 Mei mendatang.
(Baca: Tak Ada Sentimen Positif, IHSG Akhir Pekan Terkoreksi 0,86%)
William menjelaskan, indeks MSCI seperti daftar belanja saham. Saham yang masuk indeks akan dibeli, sementara saham yang dikeluarkan dari indeks akan dijual oleh investor. Karena itu, indeks ini sangat besar pengaruhnya terhadap keputusan investasi investor.
"Tapi sebenarnya ini sedikit berlebihan sih. Biasanya tidak sampai mentok bawah dua hari (terkoreksi)," kata William. Menurut dia, ada sumbangan pengaruh dari rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang baru dilaksanakan beberapa hari lalu. Gubernur The Fed Jerome Powell mengindikasikan tidak akan menurunkan suku bunga acuannya dalam waktu dekat, meski diminta oleh Presiden AS Donald Trump.
Seperti diketahui, merger kedua bank tersebut menghasilkan kepemilikan MUFG Bank Ltd. Bank Danamon maupun BNP berkeyakinan, penggabungan akan membawa manfaat terbaik bagi kedua bank. MUFG Bank berharap, penggabungan akan memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan sektor perbankan di Indonesia dan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.
Atas komitmen yang telah dibuat oleh MUFG Bank, Direksi dan Dewan Komisaris dari masing-masing Bank Danamon dan BNP, telah mempertimbangkan dan menganalisa secara seksama tentang penggabungan ini. Mereka pun juga tetap memperhatikan visi dan tujuan bersama dari kedua bank dalam mencapai pertumbuhan dan laba jangka panjang.
(Baca: Bank Danamon Bagikan Dividen 35% dari Laba Bersih 2018)