Walau Minim Sentimen Positif, IHSG Dibuka Naik 0,3%

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Presiden Joko Widodo (dua dari kanan) secara resmi melakukan penutupan perdagangan pasar modal seiring berakhirnya 2018 di PT. Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan (28/12). Penutupan tersebut dihadiri Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Ketua OJK Wimboh Santoso, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, Wakil Ketua DK OJK Nurhaida dan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi.
Penulis: Happy Fajrian
6/3/2019, 11.20 WIB

Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka naik ke level 6.460,81 atau naik 0,30% pada pembukaan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (6/3). Kenaikan IHSG terjadi di tengah minimnya sentimen positif baik dari internal maupun eksternal.

Sementara itu kinerja bursa saham di Asia lainnya pagi ini bervariasi. Indeks Strait Times terkoreksi tipis 0,01%, Nikkei turun 0,61%, dan Kospi turun 0,23%. Sedangkan indeks Shanghai melanjutkan reli kenaikkannya sebesar 0,94%, Hang Seng naik 0,27%, PSEi naik 0,93%, dan KLCI naik 0,09%.

Menurut kepala riset Valbury Sekuritas Alfiansyah, insentif bagi pasar saham relatif minim seiring terbatasnya katalis positif baik dari dalam dan luar negeri. Sehingga, dia memperkirakan IHSG hari ini akan bergerak bervariasi.

"Namun laporan laba perusahaan meski publikasinya belum banyak setidaknya dapat memberikan optimisme bagi pelaku pasar. IHSG diperkirakan bergerak mixed, potensi masih terkoreksi meski terbatas," paparnya di Jakarta, Rabu (6/3).

(Baca: Tekanan Pasar Global Masih Tinggi, IHSG Maret 2019 Diperkirakan Turun)

Dia menambahkan dari sisi eksternal, perlambatan ekonomi global dan alotnya negosiasi dagang antara Tiongkok dan AS diperkirakan masih akan membayangi pertumbuhan ekonomi Tiongkok.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump menyatakan akan meninjau kembali hubungan dagang negaranya dengan sejumlah negara. Salah satu yang akan ditinjau adalah hubungan dagang dengan India.

Kepala analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya memiliki pandangan yang sedikit berbeda. Menurutnya IHSG hari ini berpotensi untuk bergerak naik salah satunya dipengaruhi oleh pengumuman indeks keyakinan konsumen oleh Bank Indonesia.

"Kami perkirakan IHSG akan diperdagangkan mixed ke lebih tinggi hari ini. Karena akan ada data Indonesia Consumer Confidence untuk bulan Februari," Ujar Hariyanto dalam risetnya hari ini.

Namun indeks saham AS yang ditutup lebih rendah pada perdagangan Selasa (5/3) setelah keluar masuk wilayah positif akan mempengaruhi IHSG dan indeks saham Asia lainnya. Indeks Dow Jones ditutup turun 0,05%, S&P 500 turun 0,11%, dan Nasdaq turun 0,02% karena investor mengamati data ekonomi dan pendapatan perusahaan ritel.

Sedangkan dari sisi ekonomi, data ekonomi AS yang baik menunjukkan rebound dalam data sektor jasa AS dan data penjualan rumah keluarga di AS yang naik ke level tertingginya dalam tujuh bulan terakhir sedikit meredakan kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi AS.

(Baca: Sentimen dari Tiongkok Sebabkan IHSG Ditutup Koreksi 0,73%)

Sementara itu, Tim analis Oso Securities memperkirakan IHSG berpeluang untuk mengalami kenaikan dengan pergerakan di kisaran level 6.409 hingga 6.505.

Hingga berita ini ditulis IHSG bergerak fluktuatif di kisaran level terendahnya pada 6.424,26 hingga level tertingginya pagi ini 6.468,98. Sementara ini 191 saham bergerak di teritori positif, 165 saham bergerak di teritori negatif, dan 120 saham lainnya nilainya tidak bergerak.