Indeks harga saham gabungan (IHSG) menutup perdagangan saham Selasa (19/2) di zona merah dengan koreksi tipis 0,05% ke level 6.494,67. Padahal, IHSG mengawali perdagangan langsung naik ke level 6.506,92, dan relatif nyaman
bergerak di zona hijau sepanjang hari ini.
Pada sesi II IHSG terus bergerak turun bahkan sempat terperosok ke zona merah walau hanya sebentar saja dan kembali ke zona hijau. Namun, jelang penutupan perdagangan, IHSG malah berakhir di zona merah. Analis Indopremier Sekuritas, Mino, mengatakan, koreksi IHSG di pengujung perdagangan sore ini disebabkan ada beberapa emiten yang mengalami aksi ambil untung setelah kemarin mencatatkan kenaikan yang cukup tinggi.
"IHSG hari ini sebenarnya lebih banyak positifnya karena didukung sentimen optimisme kemajuan perundingan dagang Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok dan kenaikan beberapa harga komoditas seperti minyak mentah, CPO, nikel, dan batu bara," terang Mino di Jakarta, Selasa (19/2).
Transaksi saham hari ini tercatat mencapai Rp 7,88 triliun dari 13,24 miliar saham yang ditransaksikan sebanyak 428.114 kali oleh investor. Sebanyak 226 saham kinerjanya positif, 187 saham negatif, dan 117 saham bergerak
mendatar.
(Baca: IHSG pada Sesi I Naik 0,32% Ditopang Peningkatan Saham Sektor Tambang)
Saham-saham yang berkontribusi paling signifikan menekan kinerja IHSG hari ini di antaranya saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang turun 1,825, PT Astra International Tbk (ASII) turun 1,27%, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) turun 2,96%, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun 1,03%, serta PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) yang turun 2,28%.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham investor asing dengan penjualan bersih saham mencapai Rp 618,67 miliar, dengan rincian Rp 259,28 di pasar reguler, dan Rp 359,39 miliar di pasar negosiasi dan tunai.
Selain cukup signifikan menarik kinerja IHSG turun, saham BCA dan Bank Mandiri juga paling banyak dilepas oleh investor asing hingga lebih Rp 100 miliar, saham BCA dijual bersih asing senilai Rp 197,2 miliar, dan saham Bank Mandiri senilai Rp 109,7 miliar.
Selain kedua saham tersebut, tiga saham lainnya pada posisi lima besar saham yang paling banyak dilepas investor asing yaitu PT Japfa Tbk (JPFA) senilai Rp 74 miliar, saham Astra Astra International Rp 42,1 miliar, dan PT Bank
Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 37,3 miliar.
Tidak hanya IHSG, mayoritas bursa saham di Asia juga berakhir di zona merah hari ini. Indeks Straits Times terkoreksi 0,19%, Hang Seng turun 0,42%, PSEi turun paling dalam 0,97%, dan Kospi turun 0,24%, Sedangkan indeks yang mengalami kenaikan yaitu indeks Shanghai yang melesat 1,27%, KLCI 0,82%, dan Nikkei 0,1%.
(Baca: Perdalam Pasar, OJK Kaji Pembukaan Rekening Efek untuk Milenial)
Kinerja bursa Asia terutama dipengaruhi oleh sentimen perundingan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan TIongkok. Optimisme investor sebenarnya didorong oleh keinginan kuat kedua negara tersebut untuk mencari jalan keluar untuk mengakhiri perang tarif yang telah melukai perekonomian keduanya dan juga ekonomi dunia.
Kendati demikian, masih banyak isu-isu yang cukup krusial yang harus dirundingkan jalan tengahnya oleh kedua negara tersebut. Salah satunya terkait kebijakan perdagangan Tiongkok, dan kebijakan yang mengharuskan perusahaan asal AS di Tiongkok untuk melakukan transfer teknologi.