PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. optimistis dapat mencapai target perolehan laba Rp 3,01 triliun tahun ini. Target tersebut meningkat nyaris tiga kali dari capaian laba pada 2018 sebesar Rp 1,06 triliun. Pertumbuhan laba akan ditopang oleh penjualan yang diproyeksikan Rp 42,13 triliun hingga akhir 2019.
Direktur Utama WIKA Tumiyana mengatakan, optimisme perusahaan konstruksi pelat merah ini sejalan dengan rencana WIKA untuk berinvestasi lebih agresif pada lini bisnis energi, properti, dan infrastruktur tersebut. Kontrak baru yang diperoleh WIKA tahun ini ditargetkan tumbuh 32 % menjadi Rp 66,74 triliun dibandingkan capaian tahun 2018 sebesar Rp 50,65 triliun.
Untuk mencapai target tersebut, Tumiyana menyampaikan bahwa WIKA pihaknya telah menyiapkan strategi yang terintegrasi. Dia mengatakan bisnis WIKA pada sektor infrastruktur dan bangunan yang telah ada akan mendukung pertumbuhan pada sektor energi & industrial plant, industri, serta properti.
(Baca: Ditopang Sektor Infrastruktur, Wika Kantongi Laba Bersih Rp 1,06 T)
“Dengan demikian, kontrak baru akan datang dari proyek-proyek investasi kita. Selain itu, investasi di sektor-sektor tersebut akan menciptakan recurring income dan memperbesar rasio laba WIKA,” kata Tumiyana melalui siaran resmi pada Minggu (20/1).
Masuknya WIKA pada investasi sektor-sektor tersebut telah mempertimbangkan peluang besar di masa mendatang. Pada sektor properti, WIKA melalui entitas anak PT WIKA Realty, kini aktif membangun kawasan hunian di lokasi strategis di Pulau Jawa dan Bali. WIKA Realty juga berperan dalam pengembangan transit oriented development (TOD) di jalur strategis Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).
WIKA juga akan mengembangkan portofolionya di sektor energi dengan meningkatkan kepemilikan saham pada pembangkit-pembangkit listrik di Indonesia. Dari sektor industri, WIKA saat ini sedang mendorong produksi massal motor listrik GESITS yang direncanakan akan dimulai pada tahun 2019 oleh PT Wijaya Karya Rekayasa Konstruksi dengan target produksi sebanyak 60.000 unit.
Tahun lalu, WIKA juga mencatatkan kontrak-kotrak baru seperti Terminal Kijing Mempawah, proyek pembangunan hunian sebanyak 4.400 unit di Aljazair, Flyover Teluk Lamong, Pelabuhan Patimban, Bendungan Sadawarna, hingga Bendungan Randu Gunting.
(Baca: BUMN Karya Ditargetkan Sumbang Dividen Rp 4 Triliun Hasil Laba 2018)
Peningkatan kinerja WIKA pada 2019 akan semakin komprehensif melalui pembaharuan lima aspek manajemen yang menjadi KPI utama; quality, time, cost, financial, dan human development. Kolaborasi semua faktor tersebut diyakini akan semakin meningkatkan efisiensi dan memberikan keuntungan yang lebih besar bagi Perusahaan.