Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sebesar 1,17% ke level Rp 14.800 menjadi pendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pada akhir perdagangan hari ini, indeks bursa saham ditutup menguat 3 poin atau 0,06% ke level 5.923,93 poin.
Penguatan rupiah ini merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan pergerakan mata uang Asia lainnya terhadap dolar AS. Indeks bursa saham juga mendapatkan sentimen positif dari aksi beli investor asing yang dilakukan selama 9 hari bursa berturut-turut. Pada penutupan perdagangan Selasa (6/11), nilai pembelian bersih (net buy) investor asing mencapai Rp 1,06 triliun di seluruh pasar. Saham-saham yang paling banyak dikoleksi investor asing, antara lain PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 314 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 90,5 miliar, dan PT Astra International Tbk (ASII) Rp 87 miliar.
Indeks lima sektor saham menguat dengan kenaikan tertinggi dicatatkan oleh indeks sektor pertambangan sebesar 1,07% menjadi 1.869,94 poin. Indeks saham sektor properti menyusul dengan kenaikan 0,97% menjadi 414,23 poin. Indeks saham sektor keuangan naik 0,75% menjadi 1.111,36 poin. Indeks saham sektor perdagangan menguat 0,74% menjadi 786,09 poin sedangkan indeks sektor industri dasar naik 0,22% menjadi 747,18 poin.
Indeks saham sektor aneka industri anjlok 1,66% menjadi 1.353,26 poin. Indeks sektor konsumer juga rontok 1,22% menjadi 2.436,85 poin. Sementara itu, indeks sektor manufaktur minus 0,94% menjadi 1.508,86 poin dan indeks sektor agribisnis turun 0,91% menjadi 1.520,1 poin. Indeks sektor infrastruktur turun 0,14% menjadi 1.053,64 poin.
(Baca: Dikelilingi Sentimen Positif, Otot Rupiah Terus Menguat)
Indeks sejumlah bursa Asia ditutup bervariasi. Indeks Nikkei 225 naik 1,14% menjadi 22.147,75 poin. Indeks Hang Seng naik 0,72% menjadi 26.120,96 poin. Adapun Indeks Komposit Bursa Shanghai turun 0,23% poin menjadi 2.659,36 poin.
Total nilai perdagangan saham hari ini mencapai Rp 7,53 triliun. Adapun volume saham yang ditransaksikan mencapai 7,79 miliar saham. Sebanyak 199 saham naik, 189 saham turun, dan 121 saham stagnan.
Saham PT Indika Energy Tbk (INDY) berada di jajaran terdepan top gainers dengan kenaikan 6,44% menjadi Rp 2.480. Di urutan kedua, PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) dengan kenaikan 6,25% menjadi Rp 306. PT XL Axiata Tbk (EXCL) di posisi ketiga dengan kenaikan 6,19% menjadi Rp 2.230.
Di jajaran top losers, PT Saraswati Griya Lestari Tbk (HOTL) mencatat penurunan terbesar 9,09% menjadi Rp 100. PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) di posisi kedua setelah turun 6,35% menjadi Rp 5.900. PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) di urutan ketiga dengan penurunan 3,68% menjadi Rp 1.310.
Vice President Research Department PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memprediksi IHSG pada perdagangan Rabu (7/11) berpotensi menguat. Indeks akan bergerak di kisaran 5.789-6.002 poin. "Pola penguatan IHSG masih akan terus berlangsung hingga beberapa waktu mendatang. Tentunya ditunjang oleh stabilnya perekonomian dengan harapan kembalinya arus dana masuk ke pasar modal Indonesia," ujar William dalam risetnya. Selain itu, kinerja emiten pada kuartal III 2018 masih akan mewarnai pola gerak IHSG. Investor juga menunggu pengumuman rilis data cadangan devisa yang diestimasi meningkat.
(Baca: Aksi Beli Berlanjut, 5 Sektor Menopang Penguatan IHSG)