Keputusan pemerintah yang membatalkan kenaikan tarif cukai rokok mendorong penguatan saham-saham emiten rokok. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun ditutup menguat 1,2% dan menembus 5.906,29 poin.

Harga saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) melejit hingga 6,6% menjadi Rp 77.075 per saham. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) juga melaju 4,11% menjadi Rp 3.800. Adapun PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) juga naik 2,65% menjadi Rp 155 per saham. Hanya saham PT Bentoel International Investama Tbk (RMBA) yang terkoreksi 1,82% menjadi Rp 324 per saham.

"Rokok jadi main driver (untuk IHSG) karena kenaikan cukai rokok dibatalkan. Jadi, peluang bottom line saham-saham rokok positif buat tahun depan," kata Analis Semesta Indovest Aditya Perdana Putra. Kenaikan saham-saham emiten rokok ini membuat indeks saham sektor konsumer melejit 2,41% menjadi 2.429,54 poin.

(Baca: Jokowi Batalkan Kenaikan Cukai, Harga Rokok Tetap)

IHSG juga mendapat sentimen positif dari penguatan nilai tukar rupiah dan menghijaunya bursa Asia. Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,89% menjadi Rp 14.981 per dolar AS. Sementara itu, Indeks Nikkei 225 menguat 2,56% menjadi 22.243,66 poin. Indeks Hang Seng juga melambung 4,21% menjadi 26.486,35. Indeks Komposit Bursa Shanghai naik 2,7% menjadi 2.676,48 poin. Begitu pula dengan Indeks Strait Times yang menguat 1,8% menjadi 3.116,39 poin.

Penguatan rupiah dan bursa Asia dipicu oleh meredanya sentimen perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan, Presiden AS Donald Trump maupun Presiden Tiongkok Xi Jinping mulai membuka kemungkinan dialog untuk mencari solusi yang bersifat saling menguntungkan.

Nilai transaksi saham pada hari ini mencapai Rp 10,45 triliun sedangkan volume saham yang ditransaksikan tercatat 9,47 miliar saham. Sebanyak 216 saham naik, 171 saham turun, dan 120 saham stagnan. Investor asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar reguler dengan nilai Rp 1,01 triliun.

Aditya memperkirakan, laju IHSG pada perdagangan Senin (5/11) akan menguat dan net buy investor asing akan berlanjut. Secara teknikal, IHSG berpotensi bergerak di rentang 5.840-5.970 poin.

Di jajaran saham-saham top gainers, PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK) memimpin dengan kenaikan 34,23% menjadi Rp 149. PT Hanson International Tbk (MYRX) berada di posisi kedua dengan kenaikan 16,81% menjadi Rp 139. PT Ever Shine Tex Tbk (ESTI) di posisi ketiga dengan kenaikan 10% menjadi Rp 77.

PT Guna Timur Raya Tbk (TRUK) berada di urutan teratas top losers dengan penurunan 12,35% menjadi Rp 149. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) di urutan kedua dengan penurunan 9,05% menjadi Rp 2.010. PT Indika Energy Tbk (INDY) di posisi ketiga dengan penurunan 5,88% menjadi Rp 2.240.

(Baca: Pengaruh Global Masih Kuat, IHSG Tahun Depan Menuju 6.402