Harga saham-saham emiten Lippo Group tertekan oleh aksi jual usai kasus dugaan suap perizinan proyek Meikarta merebak. Lalu, apa saja sentimen positif yang dapat mendongkrak saham Lippo Group?
Analis PT Danareksa Sekuritas Lucky Bayu mengatakan, pernyataan resmi dari direksi Lippo Group mengenai masalah ini bisa menjadi sentimen positif untuk meyakinkan investor di pasar saham. "Lippo harus sadar bahwa dia perusahaan terbuka. Lippo harus segera melaksanakan keterbukaan informasi. Itu kuncinya," kata Lucky kepada Katadata.co.id, Selasa (16/10).
Investor yang menanamkan dananya pada saham-saham perusahaan di bawah Lippo Group dapat mempertahankan (hold) kepemilikannya dulu sampai ada pernyataan resmi dari direksi. Mempertahankan kepemilikan saham juga menjadi cara untuk menghindari kerugian.
Lucky mengatakan, harga saham-saham perusahaan Lippo bisa kembali naik jika direksi mau berkomitmen mengikuti proses hukum yang sedang berjalan. Namun jika investor tetap ingin menjual sahamnya, mereka harus bersedia menjual dalam keadaan rugi, tergantung batas toleransi investor.
Bagi pelaku pasar yang belum memiliki saham perusahaan-perusahaan Lippo Group, Lucky menyarankan agar mereka menghindari saham-saham tersebut. "Jangka waktu investor menghindari transaksi saham Lippo, tergantung status hukum dari proyek-proyek yang digarap Lippo, terutama Meikarta, apakah dihentikan atau dilanjutkan," ujarnya.
(Baca: Grup Lippo yang Kian Nestapa Akibat Kasus Suap Meikarta)
Saham-saham Lippo Group masih berpotensi melemah. Pasalnya, dari satu objek hukum yang ditetapkan sebagai tersangka, ada potensi pihak lain yang dapat dijadikan objek penyelidikan dan penyidikan.
Analis PT Semesta Indovest Aditya Perdana Putra juga mengatakan hal yang sama. Menurutnya, rilis data dan keterbukaan informasi dari Lippo Group sangat diharapkan dan dapat dijadikan acuan yang membantu bagi investor dalam keputusan investasinya.
Tidak hanya soal penyataan resmi yang mampu memberikan sentimen positif untuk saham-saham Lippo Group. Kondisi fundamental perusahaan juga bisa menjadi sentimen positif saham-saham Lippo Group. Investor dapat mengukurnya dari berbagai sisi.
Investor dapat melihat laporan keuangan terbaru perusahaan berdasarkan kinerja kuartal ketiga 2018. Jika kinerja perusahaan bagus, investor bisa lebih tenang. Namun, jika secara kinerja keuangan menunjukan kondisi rugi dan membuat perusahaan tidak membagikan dividen, tentu hal ini memberikan sinyal jelek kepada investor. "Yang bisa dilakukan oleh investor bisa sabar melihat kondisi si perusahaan tersebut," kata Aditya.
Analis PT Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan, sentimen positif bisa terjadi jika laporan keuangan Lippo Group ke depannya mengalami kenaikan signifikan meski supremasi hukum sudah ditegakkan dengan baik. Jika yang terjadi adalah sebaliknya, tentu akan membuat sentimen negatif.
Nafan pun menyarankan pemegang saham perusahaan-perusahaan Lippo Group dapat mempertahankan saham yang dimilikinya. Investor yang memiliki saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) dapat mempertahankan kepemilikan saham dengan estimasi target harga paling rendah, secara bertahap dalam jangka pendek hingga menengah di level Rp 260 dan Rp 214 per lembar saham. Seperti diketahui, harga saham LPKR hari ini ditutup melemah 5,52% menjadi Rp 274 per saham.
Sementara itu, pemegang saham PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) dapat menahan sahamnya dengan estimasi target harga paling rendah di jangka pendek pada level Rp 1.090 per saham. Adapun, saham Lippo Cikarang hari ini menjadi top loser setelah anjlok 13,36% menjadi Rp 1.200 per saham. "Semuanya dalam perspektif teknikal," kata Nafan.
(Baca: Terseret Dugaan Suap Meikarta, Saham Lippo Group Anjlok)