Jaring Investor Baru, BEI Buka Galeri Investasi di Pasar Tradisional

ANTARA FOTO/M. Agung Rajasa
Penampilan penyanyi Raisa saat Stock Sound penutupan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 31 Maret 2017
Penulis: Ihya Ulum Aldin
25/1/2018, 15.45 WIB

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana untuk membuka Galeri Investasi di pasar-pasar tradisional mulai bulan depan. Ini merupakan salah satu program BEI untuk menjaring investor lebih banyak lagi untuk masuk ke pasar modal.

"Faktanya, banyak tukang cendol di Ambon, satpam di Jakarta, mereka investasi. Walaupun hanya Rp 50 ribu sehari. Ini potensi yang terus kita kembangkan, karenanya kami buka galeri di sana (pasar tradisional)," ujar Direktur Utama BEI Tito Sulistio di Gedung BEI pada Kamis (25/1).

Tito bercerita pengalamannya bertemu dengan seseorang yang bernama Pak Hardi di Pasar Tradisional Pakuan Jaya, Bogor. Pak Hardi memiliki portofolio efek sebesar Rp 1,4 miliar. Dia pun menanyakan apa bisnis yang dijalankan olehnya. Pak Hardi menjawab dirinya memiliki dua lapak toko sendal dari ban bekas.

(Baca: Bahana Targetkan Porsi Investor Retail Reksadana Naik Jadi 25%)

Galeri Investasi di pasar tradisional yang pertama akan dibuka dimulai dari Kota Bogor, Jawa Barat. Selanjutnya menyusul daerah-daerah lain. Rencananya akan ada 400 galeri investasi yang akan dibuka di pasar-pasar tradisional di seluruh Indonesia tahun ini.

Tito mengatakan pihaknya belum berencana membuka Galeri Investasi di pusat perbelanjaan modern seperti mall. Selain biaya yang dikeluarkan sangat besar, sudah banyak perusahaan sekuritas yang memasarkan di mall-mall.

Halaman: