Aset Tak Cukup Bayar Utang, Induk Usaha Sevel Garap Bisnis Ternak Sapi

Arief Kamaludin|KATADATA
Gerai Sevel tutup di Kawasan Gandaria, Jakarta, Jumat, (23/06).
Penulis: Miftah Ardhian
20/10/2017, 17.59 WIB

PT Modern Internasional Tbk (MDRN) menyatakan telah memiliki cara untuk menutup kewajiban dan utang-utang anak usahanya PT Modern Sevel Indonesia. Perusahaan ini akan menambah aset dengan mengakuisisi peternakan sapi perah dan pengolahan susu PT Nusantara Agri Sejati. 

Melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Direktur Utama MDRN Sungkono Honoris mengatakan seiring dengan penutupan gerai-gerai 7-eleven, perseroan menyadari bahwa bisnis dan PT Modern Sevel Indonesia tidak cukup untuk membayar seluruh kewajibannya. Pihaknya pun telah mengkaji berbagai solusi untuk memenuhi kewajibam anak usahanya tersebut.

(Baca: Sevel Langgar Kesepakatan Pembayaran Gaji Karyawan Rp 2,6 Miliar)

Solusinya adalah dengan dengan menambah aset dan memperluas bisnisnya dengan mengakuisisi  PT Nusantara Agri Sejati. "Aset tersebut akan dinilai secara independen oleh agen penilaian yang terdaftar (KJPP) dan harga pembelian akan diatur lebih lanjut berdasarkan hasil penilaian ini," ujar Sungkono, di Jakarta, Jumat (20/10).

Sungkono menjelaskan pembelian perusahaan peternakan tersebut tidak dibayarkan secara tunai, sehingga tidak mempengaruhi kas perusahaan. Saham PT Nusantara Agri Sejati diberikan kepada MDRN sesuai dengan perjanjian kontribusi kedua belah pihak.

Sementara MDRN akan menerbitkan Obligasi Wajib Konversi (OWK) yang akan ditukar dengan saham tersebut. Harga pembeliannya juga disesuaikan dengan penerbitan OWK tersebut. OWK akan menjadi subordinasi terhadap seluruh kewajiban MDRN lainnya dan tidak akan dibayar secara tunai.

”OWK akan dikonversi menjadi ekuitas di perseroan dengan harga yang ditentukan oleh KJPP dan bergantung pada persetujuan rapat pemegang saham perseroan (RUPS),” ujar Sungkono.

Sungkono kembali menjelaskan, perjanjian kontribusi tersebut telah ditandatangani pada 17 Oktober 2017. Dia memperkirakan Nusantara Agri Sejati akan memberikan tambahan aset dan peluang diversifikasi bisnis bagi MDRN. (Baca: Grup Modern Garap Bisnis Kesehatan Setelah Menutup 7-Eleven)

Seperti diketahui, MDRN menutup seluruh gerai 7-Eleven (Sevel) per 30 Juni 2017 lalu. Hal ini terjadi karena inefisiensi dalam melakukan bisnis 7-Eleven ini. Ekspansi gerai 7-Eleven dinilai dilakukan terlalu cepat di awal, padahal sebagian besar kebutuhan ekspansi tersebut dibiayai oleh pinjaman. Akibatnya kewajiban pembayaran bunga dan pokok pinjaman mengganggu modal kerja yang dapat digunakan untuk operasi bisnis 7-Eleven.

Kondisi ini diperparah dengan daya beli masyarakat yang melemah sejak tahun 2015 dan terus berkelanjutan di tahun 2016 dan awal 2017.  Gerak 7-eleven makin sempit ketika pemerintah melarang penjualan minuman beralkohol di gerai-gerai minimarket  sejak April 2015.  Aturan ini berdampak pada penjualan snacksehingga penurunan penjualan sangat besar.

Ditambah persaingan bisnis retail khususnya di segmen convenience store semakin lama semakin tinggi dan ketat dengan banyaknya pemain baru.