Rupiah Melemah, Unilever Menaikkan Harga 10 Persen

KATADATA
Penulis:
Editor: Arsip
18/9/2014, 16.28 WIB

KATADATA ? Pelemahan rupiah sepanjang tahun ini membuat biaya produksi PT Unilever Indonesia Tbk semakin tertekan. Tidak ada cara lain yang bisa dilakukan perusahaan tersebut selain menaikkan harga jual produknya. Dalam tiga kuartal tahun ini, Unilever sudah menaikkan harga dua kali hingga 10 persen.

Sekretaris Perusahaan Unilever Indonesia Sancoyo Antarikso mengatakan perseroan sudah menaikkan harga dua kali sepanjang tahun ini. Kenaikan harga pertama pada Maret lalu sebesar 4-5 persen. Sedangkan kenaikan kedua pada 15 September, sebesar 5 persen. 

(Baca: Jokowi Sudah Tak Berefek, Rupiah Terus Melemah)

Kenaikan harga ini dilakukan untuk menyesuaikan pelemahan nilai tukar rupiah. Selain itu, juga karena adanya kenaikan tarif dasar listrik (TDL) yang menambah beban operasional perusahaan. 

"Karena cost pressure. Kami lakukan efisiensi di internal dan inovasi untuk margin. Tapi itu juga belum mengkompensasi. Makanya kami naikan harga," ujar Sancoyo, di Jakarta, Kamis (18/9).

Dengan menaikan harga, perusahaan berharap margin keuntungan perusahaan akan tetap stabil. Tekanan beban produksi sepanjang tahun ini telah membuat margin keuntungan perseroan menurun.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati