Pendapatan Anjlok, Bakrie & Brothers Rugi Rp 279 Miliar pada Kuartal I

Katadata | Arief Kamaludin
Direktur Utama Bakrie & Brothers (BNBR) Anindya Bakrie.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Agustiyanti
30/4/2020, 06.36 WIB

Kinerja Bakrie bertambah anjlok karena beban usaha hingga Maret 2020 naik 9,3% secara tahunan menjadi Rp 138,33 miliar. Dengan demikian, Bakrie hanya mampu menghasilkan laba usaha senilai Rp 12,22 miliar atau anjlok hingga 85,7%.

Perusahaan juga mengalami kerugian selisih kurs mencapai Rp 256,16 miliar. Berbanding terbalik dibanding periode yang sama tahun lalu yang untung Rp 10,92 miliar.

(Baca: Bertahun-Tahun Rugi, Bakrie & Brothers Akhirnya Laba Rp 850 M di 2019)

Meski begitu, total aset Bakrie per akhir Maret 2020 naik 12,5% dibanding akhir tahun lalu menjadi Rp 16,16 triliun. Total aset lancar perusahaan naik 15,9% menjadi Rp 13,05 triliun, begitu pula dengan aset tidak lancar yang naik 0,1% menjadi Rp 3,11 triliun.

Liabilitas Bakrie per akhir Maret 2020 menanjak lebih tinggi sebesar 17,7% dari Rp 12 triliun pada akhir Desember 2019 menjadi  Rp 14,14 triliun. Liabilitas jangka pendek perusahaan naik hingga 18,6% menjadi Rp 13,18 triliun, sedangkan liabilitas jangka panjang naik 7,1% menjadi Rp 958,74 miliar.

Harga saham perusahaan berkode emiten BNBR ini pun sudah sejak lama menjadi bagian dari saham gocap alias Rp 50 per saham, nilai terendah harga saham.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin