XL Tambah Utang Rp 1,5 Triliun dari BCA untuk Refinancing & Investasi

ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Teknisi XL Axiata memeriksa perangkat BTS di kawasan Rasuna Said, Jakarta, Senin (10/2/2020). XL Axiata Tbk (EXCL) tambah utang Rp 1,5 triliun dari BCA untuk investasi.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Ekarina
6/5/2020, 05.02 WIB

Emiten telekomunikasi, PT XL Axiata Tbk (EXCL) mendapatkan fasilitas pinjaman senilai Rp 1,5 triliun dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) . Dana  tersebut sebagian akan digunakan untuk investasi dan pembayaran utang

Berdasarkan keterbukaan informasi XL Axiata, pinjaman tersebut memiliki jangka waktu  5 tahun, yang terhitung sejak tanggal penarikan terakhir atau tanggal berakhirnya batas waktu penarikan dengan tanpa jaminan.

"Fasilitas pinjaman akan digunakan untuk pengadaan barang modal, investasi, pembiayaan kembali pinjaman bank, obligasi, dan pembayaran kewajiban umum lainnya," ujar Sekretaris Perusahaan XL Axiata Ranty Astari Rachman dalam dikutip Selasa (5/5).

(Baca: XL Buka Peluang Terbitkan Surat Berharga Komersial)

Mengutip laporan keuangan XL Axiata pada 2019, perusahaan tercatat memiliki total utang Rp 43,6 triliun, naik 11% dibanding tahun sebelumnya. Adapun utang tersebut terdiri dari utang jangka pendek senilai Rp 21,1 triliun serta jangka panjang  Rp 22,3 triliun.

Perusahan tercatat memiliki total utang kepada perbankan senilai Rp 8,34 triliun. Dengan  utang jangka pendek jatuh tempo senilai Rp 4,07 triliun, sedangkan sisanya jangka panjang.

Dari total pinjaman kepada bank, sisa utang XL Axiata terbesar yakni kepada BCA senilai Rp 4,05 triliun. Selain itu, perusahaan juga memiliki sisa utang kepada The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. senilai Rp 2,64 triliun.

Lainnya, sisa utang kepada PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) senilai Rp 900 miliar,  Citibank Indonesia Rp 450 miliar dan  Bank of China (Hongkong) Limited senilai Rp 300 miliar.

(Baca: XL Akan Lunasi Utang Jatuh Tempo)

Selain itu, XL Axiata per Desember 2019 juga memiliki utang obligasi senilai Rp 1,30 triliun, dengan utang jangka pendek sebesar Rp 309,87 miliar.

Sepanjang 2019 lalu, XL Axiata membukukan laba bersih senilai Rp 712,57 miliar,  naik signifikan dibanding 2018 dengan total rugi bersih mencapai Rp 3,29 triliun.

Peningkatan laba bersih perusahaan salah satunya disebabkan oleh naiknya pendapatan perusahaan sebesar 9,56% menjadi Rp 25,13 triliun yang diikuti dengan melakukan efisiensi dengan mengurangi beban.

Reporter: Ihya Ulum Aldin