Transaksi di Bursa Saham Capai Rp 12,8 Triliun, IHSG Ditutup Naik 1,9%

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
Ilustrasi, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pada perdagangan Rabu (3/6), IHSG ditutup menguat 1,93% di level 4.941.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
3/6/2020, 18.05 WIB

Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup naik signifikan 1,93% menyentuh level 4.941 pada perdagangan Rabu (3/6). Beberapa saham pun mendatangkan keuntungan secara modal alias capital gain.

Berdasarkan data dari Stockbit, saham yang menguat paling tinggi hari ini adalah PT Multipolar Tbk yang naik hingga 34,62% menjadi Rp 70 per saham. Di urutan berikutnya ada PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (DPUM) yang naik 27,38% menjadi Rp 107 per saham.

Saham berikutnya yang naik signifikan adalah PT Indonesia Pondasi Raya Tbk (IDPR) yang naik 25% menjadi Rp 155 per saham. Lalu PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) yang naik 24,78% menjadi Rp 705 per saham. Terakhir PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk (DPNS) yang naik 24,77% menjadi Rp 272 per saham.

Meski demikian, ada beberapa saham yang harus turun hingga menyentuh batas bawah auto rejection 7%. Seperti PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN) yang hari ini ditutup turun 6,96% menjadi Rp 535 per saham.

Lainnya, PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA) turun 6,92% menjadi Rp 6.050 per saham. Lalu, ada PT Asuransi Ramayana Tbk (ASRM) yang turun 6,91% menjadi Rp 1.685 per saham.

Berikutnya, saham PT Trust Finance Indonesia Tbk (TRUS) yang ditutup turun hingga 6,86% menjadi Rp 326 per saham. Lalu, PT Nusantara Properti Internasional Tbk (NATO) ditutup turun 6,83% menjadi Rp 464 per saham.

Pada perdagangan hari ini, total nilai transaksi di pasar saham mencapai Rp 12,87 triliun yang berasal dari jual-beli 11,32 miliar unit saham. Nilai transaksi ini terbilang jumbo karena biasanya rata-rata transaksi harian senilai Rp 7,4 triliun.

(Baca: IHSG Sesi I Naik 0,97%, Saham Bank Ditransaksikan dengan Nilai Jumbo)

Transaksi jumbo ini terjadi pada saham-saham perbankan, paling besar adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp 1,59 triliun dari 55,93 juta unit saham. Lalu, ada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang sahamnya diperdagangkan senilai Rp 1,37 triliun dari 438,1 juta unit saham.

Sayangnya, nasib kedua saham ini bertolak belakang. Saham BBCA hari ini ditutup meroket hingga 7,84% menjadi Rp 28.900 per saham. Sementara, saham BBRI hari ini malah ditutup turun 2,52% menjadi Rp 3.100 per saham.

Selain itu, arus modal asing pada hari ini tercatat mengalir masuk ke dalam negeri dengan nilai mencapai Rp 1,5 triliun di seluruh pasar. Saham perbankan, masih diminati oleh investor asing untuk berinvestasi.

Saham BBCA menjadi yang paling paling besar diborong oleh asing, yaitu dengan nilai bersih Rp 497,98 miliar. Saham berikutnya yang diminati asing adalah BBRI dengan nilai beli bersih mencapai Rp 88,31 miliar.

Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menilai bahwa kenaikan indeks hari ini dipengaruhi oleh sentimen global mengenai optimisme pemulihan ekonomi di tengah mewabahnya virus corona. Faktor utamanya terlihat dari indikator indeks manufaktur yang mulai mengalami ekspansi di beberapa negara.

"Indonesia pun mengalami tanda-tanda yang cukup baik setelah merilis data indeks manufaktur dan tingkat inflasi terkendali menyambut new normal yang akan intens dilakukan pemerintah," kata Lanjar dalam risetnya.

(Baca: IHSG Diramal Lanjutkan Reli Positifnya, Saham BUMN Direkomendasi)

Reporter: Ihya Ulum Aldin