Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Senin (20/7), ditutup turun 28 poin atau 0,56% ke level 5.051,1. Penurunan indeks disebabkan minimnya sentimen data makro ekonomi domestik maupun global.
"Minimnya data ini tidak mendatangkan katalis positif di pasar, sehingga IHSG turun, ” kata Analis Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama kepada Katadata.co.id.
Ia menambakan, data ekonomi global juga berimbas kepada pergerakan IHSG hari ini. Salah satunya adalah, data ekonomi terbaru dari Jepang, yang menunjukkan per 30 Juni 2020neraca perdagangannya mengalami defisit sebesar 268,8 miliar yen.
Selain itu, pelaku pasar juga masih menantikan hasil EU Economic Summit, yang berlangsung selama empat hari. Nadan berpendapat, pasar menanti apakah pertemuan antara pemimpin negara-negara Uni Eropa ini akan menghasilkan kesepakatan yang komprehensif atau tidak.
Senada dengan Nafan, Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee juga menilai pelaku pasar mengambil sikap wait and see, menunggu terobosan pada EU Economic Summit, di tengah banyaknya perbedaan pandangan di negara-negara zona Eropa saat ini.
“Selain itu, pelaku pasar juga masih menaruh perhatian pada ketegangan hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok," kata Hans Kwee.
Sepanjang sesi perdagangan hari ini, penurunan IHSG dipengaruhi oleh dua sektor, yakni pertambangan dan keuangan. Sektor pertambangan tercatat turun 1,25%, sementara keuangan turun 0,63%.
Saham-saham sektor pertambangan yang tercatat turun antara lain, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang turun 2,80% ke level Rp 2.080 per saham. Kemudian, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang turun 2,19% ke level Rp 3.130 per saham.
Lalu, saham Adaro Energy Tbk (ADRO) terkoreksi 2,16% ke level Rp 1.130 per saham, dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), turun 2,23% ke level Rp 7.675 per saham.
Sedangkan di sektor keuangan, saham yang turun paling dalam adalah, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), yang terkoreksi 4,98% ke level Rp 1.240 per saham. Diikuti oleh PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), yang turun anjlok 2,78% ke level Rp 4.540 per saham.
Selanjutnya, saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) tercatat turun 1,61% ke level Rp 3.050 per saham, dan PT Bank Mandiri Ybk (BMRI), yang turun 1,45% ke level Rp 5.100 per saham.
Adapun, total nilai perdagangan saham sepanjang hari ini mencapai Rp 6,6 triliun, dari 9,1 miliar saham yang ditransaksikan sebanyak 629.206 kali oleh investor. Sebanyak 299 saham tercatat turun, 132 saham naik, dan selebihnya tak bergerak alias stagnan.