Tergerus Harga Gas dan Kurs Rupiah, Laba PGN Anjlok 87,5%

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/hp.
PT Perusahaan Gas Negara
Penulis: Ihya Ulum Aldin
7/9/2020, 21.44 WIB

Arie mengatakan PGN memberi respons terhadap dampak Covid-19 untuk menjaga kinerja keuangan tetap berjalan. Pihaknya tetap mengembangkan pembangunan infrastruktur, tapi dengan mengambil kebijakan efisiensi. Efisiensi ini, diklaim yang tidak terkait langsung dengan pendapatan dan keandalan jaringan pipa.

"Selain itu dilaksanakan optimasi arus kas dengan memprioritaskan anggaran investasi. Dengan begitu, diharapkan PGN tetap mampu memberikan kinerja positif di tengah perlambatan ekonomi nasional dan global," ujar Arie.

Terkait upaya efisiensi di tengah pandemi Covid-19 dan menurunnya harga gas ini pernah diusulkan oleh Komisaris Utama Utama PGN Arcandra Tahar. Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini meminta perusahaan mencari pasar baru dengan menciptakan harga gas lebih kompetitif melalui langkah-langkah efisiensi.

Salah satu langkah efisinsi yang sudah dilakukan oleh PGN adalah menghembat biaya investasi untuk proyek pemasangan pipa minyak di Blok Rokan. Nilai investasi proyek tersebut berhasil dipangkas dari yang sebelumnya US$ 450 juta menjadi US$ 300 juta.

"Kami di komisaris sejak Januari meeting sangat intens untuk melihat desain atau teknologi yang digunakan, apakah sudah efisien atau tidak. PGN sudah berhasil lakukan efisiensi US$ 150 juta," ujarnya beberapa waktu lalu.

Selain menghemat biaya proyek, ia meminta perusahaan untuk mengevaluasi penggunaan teknologi baru yang berhubungan dengan rantai suplai gas alam baik Liquefied Natural Gas/LNG, Compressed Natural Gas/CNG, maupun gas pipa. Sumber daya manusia juga perlu diefektifkan dengan mengadopsi cara-cara baru di masa pandemi.

Total aset perusahaan per akhir Juni 2020 tercatat senilai US$ 7,55 miliar. Hal ini terdiri dari aset lancar senilai US$ 2,06 miliar, sedangkan aset tidak lancar mencapai US$ 5,48 miliar.

Sementara total liabilitas PGN per akhir Juni 2020 senilai US$ 4,35 miliar. Hal ini terdiri dari liabilitas jangka pendek yang senilai US$ 896,29 juta. Sedangkan liabilitas jangka panjang mencapai US$ 3,45 miliar.

Halaman: