Donald Trump Positif Covid-19, IHSG dan Bursa Saham Dunia Berguguran

ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
2/10/2020, 16.23 WIB

Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun 0,87% di level 4.926,73 pada perdagangan Jumat (2/10). Penurunan signifikan terjadi sejak awal sesi kedua perdagangan, dimana indeks sempat anjlok hingga 1,77% di level 4.881,91.

"Faktor pengumuman Presiden Amerika Serikat Donald Trump maupun First Lady yang positif Covid-19," kata analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama kepada Katadata.co.id pada saat penutupan perdagangan hari ini.

Ia menjelaskan, pelaku pasar global sangat prihatin dengan pengumuman Trump yang positif Covid-19. Sehingga pelaku pasar global cenderung menahan diri melakukan transaksi di pasar saham dan lebih memilih mengalihkan aset-asetnya ke instrumen bebas pajak (safe haven) seperti emas.

Sementara, analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai pengumuman positif Covid-19 Trump tidak terlalu berpengaruh pada IHSG. "Hanya efek kejut saja, tapi sebenarnya tidak bawa efek apa-apa," katanya kepada Katadata.co.id, Jumat (2/10).

Ia mengakui, IHSG sempat anjlok saat Trump mengumumkan melalui akun Twitternya sekitar pukul 12.00 WIB, saat perdagangan di pasar saham dalam negeri sedang istirahat. Alhasil, pada pembukaan sesi kedua, indeks langsung terjun hingga 1,77% dari penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Menjelang penutupan perdagangan sesi kedua, IHSG tercatat mulai berangsur naik, meski akhirnya ditutup tidak di zona hijau. "Bisa dilihat sendiri, IHSG memperbaiki kondisinya. Jadi ini jelas sekali cuma aksi ambil untung atau profit taking," ujar William.

Penurunan juga terjadi pada indeks global lainnya, seperti Nikkei 225 di Jepang yang ditutup turun 0,67%. Padahal, sepanjang hari ini Nikkei 225 berada di zona hijau, usai kemarin ditutup lebih dini karena masalah teknis. Bursa lainnya, Straits Times Index di Singapura juga ditutup turun 0,29% hari ini.

Begitu juga dengan bursa di Eropa yang anjlok pada saat pembukaan perdagangan hari ini. Hingga pukul 15.22 WIB, indeks FTSE 100 di Inggris bergerak di zona merah dengan turun 0,5%. Pada saat yang sama, Xetra Dax di Jerman mengalami koreksi 0,62%. Bursa berjangka Amerika Serikat Dow Jones Index Future, bergerak anjlok 1,16%.

Seperti diketahui, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan dirinya dan sang istri Melania Trump positif Covid-19. Keduanya kini menjalani karantina.

“Malam ini, Ibu Negara dan saya menjalani tes dan positif Covid-19. Kami akan menjalani karantina dan proses pemulihan. Kami akan melaluinya bersama-sama,” demikian pengumuman Trump melalui akun Twitter resminya, @realDonaldTrump, Kamis (1/10) waktu Washington, AS atau Jumat (2/10) siang waktu Indonesia.

Sektor Infrastruktur dan Agrikultur Turun Signifikan

Di dalam negeri, total volume saham yang diperdagangkan sebanyak 99,96 miliar unit saham hari ini dengan nilai transaksi Rp 6,15 triliun. Terdapat 300 saham yang ditutup di zona merah, sedangkan hanya 125 saham yang menghijau, dan 150 saham sisanya tidak mengalami perubahan harga.

Indeks sektor saham yang turun paling signifikan pada hari ini yaitu infrastruktur sebesar 2,25%. Saham-saham terkait telekomunikasi seperti PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), dan PT Indosat Tbk (ISAT) kompak ditutup turun.

TLKM turun 2,54% menjadi Rp 2.680 per saham. Lalu, EXCL ditutup turun 4,54% di Rp 2.100 per saham dan FREN turun 2,5% di Rp 78 per saham. Begitu pula dengan saham ISAT yang ditutup di zona merah dengan turun 3,38% menjadi Rp 2.000 per saham.

Sektor saham lainnya yang terkoreksi signifikan adalah agrikultur sebesar 1,24%. Saham berkapitalisasi pasar jumbo PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) ditutup turun 1,64% di Rp 10.500 per saham. Saham PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) juga terkoreksi 3,66% menjadi Rp 920 per saham.

Investor asing pada perdagangan hari ini tercatat masih melakukan aksi penjualan portofolio sahamnya dengan nilai bersih Rp 49,09 miliar di seluruh pasar. Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dijual dengan nilai bersih Rp 29,38 miliar yang membuat sahamnya anjlok 1,17% menjadi Rp 27.525 per saham.