Transaksi Saham Sepi, BEI Khawatir Investor Beralih ke Bitcoin

PXHERE.com
Ilustrasi Bitcoin.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
12/4/2021, 19.49 WIB

Berdasarkan data bulanan Bursa Efek Indonesia (BEI), rata-rata nilai transaksi harian sepanjang Januari 2021 mencapai Rp 20,51 triliun dengan rata-rata frekuensi perdagangan harian mencapai 1,58 juta kali. Lalu, rata-rata harian dari volume saham yang diperdagangkan mencapai 23,61 miliar unit saham.

Bulan berikutnya, Februari 2021, aktivitas mulai turun meski terbilang tinggi. Rata-rata nilai transaksi harian pada bulan itu mencapai Rp 15,59 triliun dengan rata-rata frekuensi harian mencapai 1,39 juta kali. Sedangkan rata-rata volume saham yang diperjual-belikan mencapai 18,52 miliar unit saham.

Sementara itu, untuk rata-rata nilai, frekuensi, dan volume transaksi harian sepanjang Maret 2021, Bursa Efek Indonesia belum merilisnya di website resminya.

Bank asal Amerika Serikat (AS) Goldman Sachs dan Morgan Stanley berencana menawarkan investasi mata uang kripto (cryptocurrency). Hal ini diperkirakan mendongkrak harga bitcoin hingga US$ 80 ribu atau sekitar Rp 1,1 miliar per koin dalam waktu dekat.

Trader Analysis Tokocrypto Afid Sugiono mengatakan, ketertarikan kedua perusahaan itu membawa angin segar bagi pasar aset kripto. "Masuknya Morgan Stanley dan Goldman Sachs akan menambah kepercayaan diri mata uang kripto untuk terus meningkat pada tahun ini," katanya kepada Katadata.co.id, Senin (5/4).

Ia pun memperkirakan harga bitcoin terus melonjak. “Kami memprediksi bisa mencapai US$ 80 ribu per koin dalam waktu dekat," ujar dia.

Sebelum Morgan Stanley dan Goldman Sachs, beberapa institusi masak ke pasar cryptocurrency. Mereka di antaranya MicroStrategy, yang rajin menabung bitcoin sejak tahun lalu.

Kemudian PayPal yang mengadopsi bitcoin untuk pembayaran dan instrumen investasi. Lalu produsen mobil listrik asal AS, Tesla yang membeli aset kripto itu US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 21 triliun pada awal tahun ini.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin