Sempat Tak Terpengaruh PPKM Darurat, IHSG Hari Ini Diprediksi Turun

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
Karyawan melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/5/2021).
Penulis: Ihya Ulum Aldin
2/7/2021, 06.27 WIB

Indeks harga saham gabungan (IHSG) naik 0,34% ke level 6.005,96 pada perdagangan Kamis (1/7) meski pemerintah mengumumkan kebijakan PPKM darurat mulai 3 Juli 2021. Meski demikian analis memprediksi IHSG tidak akan kebal dari efek kebijakan tersebut.

Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengatakan IHSG hari ini, Jumat (2/7) berpotensi terkoreksi dengan area support di level 5.969-5.934. Sementara, area resisten ada di kisaran 6.074-6.039.

Menurutnya, pergerakan masih akan dibayangi kekhawatiran dimana kasus harian Covid-19 di dalam negeri kembali naik signifikan hampir mencapai 25.000 kasus harian.

"Pemerintah telah merencanakan pengetatan PPKM darurat yang diyakini akan memperlambat pemulihan ekonomi yang akan dimulai pada 3 Juli 2021," kata Dennies dalam riset tertulisnya.

Ia pun merekomendasikan saham Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), Astra International Tbk (ASII) untuk tahan (hold) jika sudah beli sebelumnya.

CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menilai IHSG hari ini berpotensi bergerak terkonsolidasi. Berdasarkan analisisnya secara teknikal, area pergerakan IHSG hari ini ada di kisaran 5.913-6.123.

Menurut William, rentang konsolidasi belum akan ditinggalkan oleh IHSG. Masih minimnya sentimen serta belum adanya capital inflow yang masuk ke pasar modal secara signifikan, masih akan mempengaruhi pergerakan indeks hingga beberapa waktu mendatang.

"Sehingga momentum koreksi wajar masih dapat terus dimanfaatkan oleh para investor baik jangka pendek, menengah, maupun panjang untuk melakukan trading ataupun investasi jangka pendek," kata William dalam riset tertulisnya.

Ada beberapa saham yang direkomendasikan oleh William untuk hari ini, di antaranya Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan Astra International Tbk (ASII).

Reporter: Ihya Ulum Aldin