Perdana Melantai di Bursa, Harga Saham RS Bundamedik Melonjak 24%

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/rwa.
Karyawan berjalan di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (8/12/2020).
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
6/7/2021, 13.05 WIB

PT Bundamedik Tbk (BMHS) menjadi perusahaan tercatat ke-24 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2021 lewat skema pencatatan saham perdana alias initial public offering (IPO), Selasa (6/7). Harga sahamnya, langsung naik menyentuh level auto rejection atas (ARA).

Berdasarkan data RTI Infokom, harga saham Bundamedik pada perdagangan perdana langsung naik 24,71% menjadi Rp 424 per saham dari harga penawaran senilai Rp 340 per saham. Kenaikan harga saham tersebut berasal dari transaksi 1,56 juta unit saham dengan frekuensi 618 kali sehingga nilainya transaksi menjadi Rp 660,34 juta.

Bundamedik melantai di bursa saham dengan melepas 620 juta unit saham kepada masyarakat atau setara dengan 7,26% saham. Dengan harga penawaran Rp 340 per saham, Bundamedik mampu meraup dana IPO senilai Rp 210,8 miliar.

Sebanyak Rp 157,71 miliar dana yang diraup akan digunakan Bundamedik untuk membeli kembali sisa pokok obligasi dari Akasya Investments Limited setelah pelaksanaan konversi obligasi. Nilai pinjaman saat ini mencapai Rp 301 miliar.

Sisa dana dari aksi korporasi ini akan digunakan oleh Bundamedik untuk modal kerja, antara lain pembelian obat, alat medis, dan kebutuhan penunjang lainnya yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan operasional terkait pelayanan kesehatan.

Komisaris Utama Bundamedik Ivan Rizal Sini mengatakan, setelah melakukan IPO ini akan melakukan banyak perbaikan internal. Pada fase saat ini yaitu dengan mendukung pemerintah dalam penuntasan Covid-19.

Meski begitu, untuk jangka panjang, Bundamedik juga perlu mempersiapkan landasan untuk pengembalian kenyamanan masyarakat. Salah satu strategi yang dilakukan adalah investasi untuk fasilitas yang dimiliki Bundamedik.

"Termasuk dari beberapa teknologi yang akan kami sustain untuk menunjang kinerja yang kami harapkan di tahun-tahun ke depannya," kata Ivan dalam konferensi pers, Selasa (6/7).

Bundamedik merupakan perusahaan induk sekaligus emiten kedua dari grup usaha yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia setelah PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS). Perusahaan tersebut juga baru mencatatkan saham di Bursa pada 15 Januari 2021.

Reporter: Ihya Ulum Aldin