Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,16% ke level 6.731 dibandingkan penutupan per Jumat (19/11) di posisi 6.720.
Meskipun investor asing tercatat masuk bersih, dana asing ramai keluar selama 10 menit pertama perdagangan dari emiten PT Dayamitra Telekomunikasi atau Mitratel.
Berdasarkan RTI Infokom, investor asing jual bersih senilai Rp 72 miliar.
PT Bank Mandiri atau BMRI menahan keluarnya dana asing melalui penjualan bersih investor asing senilai Rp 42 triliun. Adapun, harga BMRI tercatat naik 1,03% menjadi Rp 7.325 per saham.
Dengan demikian, investor asing terdata melakukan pembelian bersih senilai Rp 131 miliar.
Secara rinci, pembelian bersih di pasar regular senilai Rp 10,96 miliar, sedangkan di pasar negosiasi dan tunai mencapai Rp 120 miliar.
Di sisi lain, sebanyak 221 emiten langsung membukukan pertumbuhan harga saham, sedangkan 177 bergerak ke zona merah pada pembukaan hari ini, Senin (22/11). Sementara itu, 208 emiten masih bergerak stagnan.
Berdasar data Stockbit, PT Trimuda Nuansa Citra mencatat pertumbuhan tertinggi atau sebesar 24,78% menjadi Rp 1.385 per saham.
Di samping itu PT Pratama Abadi Nusa Industri bergerak paling jauh di zona merah atau turun 6,98% menjadi Rp 2.530 per saham.
Sementara itu, lima dari sebelas sektor tercatat melemah, yakni sektor infrastruktur (-0,06%), industri dasar (-0,04%), non-cyclical (-0,07%), properti (-0,09%), dan teknologi (-0,48%).
Sektor dengan pertumbuhan tertinggi dimiliki sektor kesehatan (0,81%) dan diikuti sektor industri (0,73%), transportasi (0,62%), finansial (0,28%), energi (0,13%), dan cyclical (0,04%).
IHSG tercatat dibuka menguat dan menyentuh titik tertingginya di level 6.754. Jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 3,5 miliar saham senilai Rp 1,7 triliun.
Adapun, frekuensi perdagangan mencapai 156.730 kali.
Seperti diketahui, IHSG ditutup menguat 1,26% secara harian dan membuat rekor baru di titik 6.720 per Jumat (19/11). Rekor sebelumnya ada di level 6.689 per 19 Februari 2018.
Adapun, IHSG sempat menyentuh titik tertingginya pada perdagangan sesi pertama di level 6.720.
Total saham yang diperdagangkan mencapai 31,5 miliar saham senilai Rp 14,6 triliun. Frekuensi perdagangan mencapai 1,3 juta kali.
Sejumlah analis mengatakan IHSG bisa mencetak rekor baru lagi pada hari ini.
Namun, potensi koreksi dinilai masih cukup besar jika melihat beberapa harga komoditas.
CEO Indosurya Bersina Sekurtitas Wlliam Surya Wijaya mengatakan IHSG berpeluang bergerak menguat terbatas pada hari ini.
Adapun, rentang penutupan IHSG diperkirakan ada di 6.587 sampai 6.728.
"IHSG masih mampu ditutup di atas all time high secara beruntun, sedangkan potensi adanya pembalikan arah masih cukup besar dikarenakan harga komoditas yang sudah naik cukup tinggi serta capital inflow belum terlihat naik secara signifikan," kata William dalam risetnya, Senin (22/11).