Grab Resmi IPO di Bursa AS: Harga Saham Fluktuatif, Raup Dana Rp 64 T

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Driver Grab di kawasan Pinang Ranti, Jakarta TImur (9/4).
2/12/2021, 23.15 WIB

Langkah IPO dilakukan melalui skema special purpose acquisition company (SPAC), yakni Grab merger dengan Altimeter Growth Corp. Pasca-aksi tersebut, Altimeter Capital menghimpun dana dari beberapa pihak, seperti Fidelity, BlackRock, T. Rowe Price, Mudabala, serta Temasek.

Chief Financial Ofiicer Grab Peter Oey mengatakan, pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk melantai di bursa lain di masa depan. Bahkan mereka membuka pintu untuk melantai di Asia Tenggara dan tempat lainnya.

Bukan tanpa sebab, Oey menilai masih peluang bisnis di Asia Tenggara masih besar. Contohnya, tren bisnis jasa pengiriman belanja dan transportasi daring belum sebaik di Cina. "Peluang yang strategis akan muncul," katanya.

Berdasarkan laporan keuangan Grab, pendapatan mereka per kuartal III-2021 menjadi US$ 157 juta, susut 9% dari periode yang sama tahun lalu. Adapun, kerugian sebelum bunga, pajak, penyusutan, dan amortisasi (EBITDA) perseroan jatuh lebih dalam sebesar 66% secara tahunan menjadi US$ 212 juta.

Dikutip dari Reuters, Grab menargetkan  EBITDA masuk zona hijau pada 2023. Adapun, JP Morgan dan Morgan Stanley bertindak sebagai lead placement agents dalam IPO perseroan, sedangkan Evercore dan UBS merupakan co-placement agents. 

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief