IHSG Berpotensi Menguat, Investor Harus Waspadai Risiko Koreksi

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.
Karyawan melintas di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/5/2021).
29/12/2021, 06.37 WIB

Sementara itu, Ivan menyarankan hold atau accumulative buy pada PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS). Ivan menilai saham PGAS sedang dalam masa perbaikan pendek dan berpeluang melanjutkan koreksi jika gagal menembus level resistance Rp 1.435 per saham dari posisi saat ini Rp 1.405 per saham. 

Terakhir, Ivan menganjurkan hold atau take profit pada PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Menurutnya, saham PTBA masih dalam fase konsolidasi menuju level Rp 2.610 per saham dari posisi saat ini Rp 2.800 per saham. 

Di sisi lain, CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan IHSG masih akan berada dalam rentang konsolidasi wajar pada hari ini. Adapun, perlambatan ekonomi yang masih berlangsung menjadi tantangan bagi pergerakan IHSG. 

Selain itu, arus dana masuk secara tahun berjalan belum terlihat signifikan. Namun demikian, investor masih dapat melakukan investasi dengan tujuan jangka menengah dan panjang. 

Dengan demikian, potensi pertumbuhan IHSG cukup terbatas, sehingga risiko terjadinya koreksi jangka pendek masih cukup besar. "Hari ini, IHSG berpotensi bergerak pada zona positif," kata William dalam riset. 

Beberapa emiten yang akan diperhatikan William adalah ASII, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI). 

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief