IHSG Berpotensi Menguat, Investor Harus Waspadai Risiko Koreksi

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.
Karyawan melintas di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/5/2021).
29/12/2021, 06.37 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan bergerak positif pada hari ini, Rabu (29/12) dengan dibayangi risiko koreksi jangka pendek 

IHSG ditutup naik 22 poin atau menguat 0,35% ke level 6.598 pada perdagangan kemarin, Selasa (28/12). IHSG bahkan berhasil menembus resistance di level 6.609 dan menyentuh level tertingginya di titik 6.615. 

"IHSG dapat melanjutkan kenaikan menuju (titik) resistance berikutnya di level 6.627 atau bahkan 6.654," kata Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova dalam risetnya, Rabu (29/12). 

Titik resistance hari ini ada di level 6.627, 6.654, dan 6.688. Sementara itu, titik support ada di posisi 6.562, 6.514 - 6.528, dan 6.480. 

Sebagai informasi, support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh karena peningkatan pembelian. Jika harga terus melemah, harga akan terus menurun untuk menemukan titik support baru.

Sebaliknya, resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar  hingga laju pertumbuhan harga tertahan. 

Ivan merekomendasikan hold atau trading buy pada tiga emiten, yakni PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). Pertimbangannya, ketiga emiten itu masih dalam skenario penguatan atau bullish maupun pertumbuhan biasa.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief