IHSG Ditutup di Zona Merah, Saham Bank Jadi idola Investor

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.
Karyawan melintas di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/5/2021).
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Lavinda
5/1/2022, 17.34 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 0,49% atau 33 poin ke level 6.662 pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (5/1).

Berdasarkan data RTI Infokom, indeks dibuka di level 6.703 dan sempat menyentuh level 6.738 pada 60 menit pertama perdagangan. Setelah menyentuh titik tertingginya, IHSG langsung bergerak susut hingga sesi kedua perdagangan dan sempat menyentuh level 6.634. 

Sebanyak 174 emiten berakhir di zona hijau, sedangkan 369 emiten mengalami penyusutan harga saham. Adapun, 138 emiten bergerak menyamping atau tumbuh stagnan.

Investor asing tercatat melakukan pembelian bersih senilai Rp 802,02 miliar yang didorong pembelian bersih di pasar regular hingga Rp 836,37 miliar. Sementara itu, dana asing keluar bersih dari pasar negosiasi dan tunai sebesar Rp 34,36 miliar. 

Saham perbankan menjadi idola investor asing pada hari ini. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menjadi favorit dengan total pembelian asing bersih senilai Rp 307,1 miliar. Realisasi itu diikuti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Jago Tbk (ARTO) dengan pembelian asing bersih masing-masing mencapai Rp 235,5 miliar dan Rp 182,1 miliar. 

Sementara itu, investor asing melakukan penjualan bersih terhadap saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) senilai Rp 42 miliar. Dana asing juga keluar bersih dari PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) senilai Rp 34,1 miliar. 

Berdasarkan data Stockbit, pertumbuhan saham terbesar dialami oleh PT Ladangbaja Murni Tbk (LABA) sebesar 34,31% ke titik Rp 137 per saham. Adapun, penyusutan  harga saham terbesar terjadi pada PT Falmaco Nonwoven Industri Tbk (FLMC) sebesar 9,66% ke posisi Rp 374 per saham. 

Indeks di Asia pun kompak ditutup menyusut, kecuali indeks Nikkei 225 Index yang tumbuh 0,1% ke posisi 29.332. Penyusutan terbesar terjadi pada Hang Seng Index yang turun 1,64% ke titik 22.907. Di dalam negeri, indeks LQ45 tercatat turun 1,23%, sedangkan indeks IDX 30 susut 1,36%.

Seluruh indeks sektoral kompak ditutup di zona merah pada hari ini. Sebanyak 6 dari 11 indeks turun lebih dari 1% pada hari ini. 

Penyusutan terbesar ada pada indeks teknologi yang turun 1,77%. Capaian itu diikuti indeks cyclical yang turun 1,56%, properti turun 1,52%, transportasi turun 1,49%, infrastruktur turun 1,27%,dan industri turun 1,19%. 

Sementara itu, indeks industri dasar tercatat susut 0,78%, kesehatan turun 0,47%, finansial turun 0,27%, non cyclical turun 0,15%, dan energi turun 0,11%. 

Sebagai informasi, IHSG telah menguji level 6.700 beberapa kali pada 2021, khususnya pada November 2021. Dari tiga percobaan menguji level 6.700, IHSG hanya mampu bertahan di atas level 6.700 sebanyak satu kali dan hanya bertahan selama 4 hari, yakni pada 19 November (6.720) sampai 22 November (6.723).

Reporter: Andi M. Arief