IHSG Diramal Naik Terbatas Hari Ini, Analis Rekomendasi Beragam Saham

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.
Petugas membersihkan lantai di depan layar indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada perdagangan saham di awal tahun 2022, lndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka pada level 6.586,26 dan ditutup menguat 83,82 poin atau 1,27 persen ke level 6.665.30. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.
28/1/2022, 07.04 WIB

Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi bergerak terbatas pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (28/1). Analis memperkirakan indeks bergerak di level 6.502-6.711.

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya mengatakan, pergerakan IHSG belum akan meninggalkan rentang konsolidasi wajarnya. Selama resisten level belum dapat ditembus, maka IHSG masih akan bergerak konsolidatif.

"Sentimen dari pergerakan pasar global dan regional juga turut membayangi pergerakan IHSG, hingga beberapa waktu mendatang," kata William dalam risetnya, dikutip Jumat (28/1).

Adapun, rekomendasi saham dari William hari ini adalah Bank Central Asia (BBCA), Bank Negara Indonesia (BBNI), Gudang Garam (GGRM), Astra Agro Lestari (AALI), Alam Sutera Realty (ASRI), Astra International (ASII), Indo Tambangraya Megah (ITMG), dan XL Axiata (EXCL).

Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova memperkirakan, IHSG masih tetap bergerak naik untuk menguji resisten berikutnya di level 6.649. Titik resisten IHSG hari ini diperkirakan berada pada posisi 6.625, 6.649 dan 6.683, sedangkan support 6.570, 6.521 dan 6.484.

Sebagai informasi, support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh karena peningkatan pembelian. Jika harga terus melemah, harga akan terus menurun untuk menemukan titik support baru.

Sebaliknya, resisten adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju pertumbuhan harga tertahan.

Ivan merekomendasikan hold atau accumulative buy pada Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), yang diperkirakan mendekati akhir dari fase konsolidasi dan dapat menguat untuk mengawali fase uptrend baru apabila tetap di atas 8.500 sebagai supportnya.

Ia juga menyarankan hold atau accumulative buy pada Vale Indonesia (INCO), yang saat ini sedang membentuk wave (b) dari [e] dengan support di Fibonacci Retracement 50% di level 4.710. Ia mengatakan, INCO berpeluang untuk berbalik naik rebound karena masih berada di atas 4.710.

Kemudian, Ivan merekomendasikan hold atau buy on weakness pada Aneka Tambang (ANTM). Ia memperkirakan ANTM dapat menguat menuju resisten di level 2.030 untuk melanjutkan wave [iv] selama tidak tembus ke bawah fraktal yang ada di level 1.705. Namun, ANTM masih berpeluang turun ke level 1645 sebagai target terdekat dari wave [c] dari C.

Selain itu, ia juga menyarankan hold atau buy on weakness pada Indah Kiat Pulp & Paper (INKP), yang saat ini mendekati support dari Fibonacci Retracement 61,8% di level 7.375. Ivan menyebut, jika harga penutupan mingguannya masih di atas level tersebut, maka INKP berpeluang naik pada pekan depan.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi