Dewi Shri Farmindo Tawarkan Harga IPO Rp 100—Rp 110 per Saham

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.
Petugas kebersihan melintasi layar digital pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
27/6/2022, 14.50 WIB

PT Dewi Shri Farmindo berencana mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam proses penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 700 juta saham dengan rentang harga Rp 100—Rp 110 per saham.

Jumlah saham yang ditawarkan perseroan setara dengan 35% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO. Melalui IPO ini, perseroan menargetkan dapat mengantongi dana segar sebesar Rp 70 miliar hingga Rp 77 miliar. Adapun, masa penawaran awal atau bookbuilding mulai dilaksanakan pada hari ini, 27 Juni hingga 29 Juni 2022 mendatang.

Perseroan diperkirakan mendapat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 8 Juli 2022. Kemudian, masa penawaran umum akan berlangsung pada 11-13 Juli 2022, masa penjatahan berlangsung pada 13 Juli 2022, dan perkiraan distribusi secara elektronik pada 14 Juli 2022. Dewi Shri Farmindo menargetkan akan tercatat di papan bursa dengan kode DEWI pada 15 Juli 2022. Adapun, penjamin pelaksana emisi efek yakni PT KGI Sekuritas Indonesia dan PT Binaartha Sekuritas.

Berdasarkan prospektus yang dirilis, perseroan akan menggunakan sebanyak Rp 7,48 miliar dana hasil IPO untuk pembelian tanah afiliasi. Kemudian, sebesar Rp 3,67 miliar digunakan untuk pembelian tanah non-afiliasi seluas 10.773 meter persegi.

Selanjutnya, sebesar Rp 6,50 miliar digunakan untuk pembangunan fasilitas RPA di atas tanah afiliasi, dan sebesar Rp 9,98 miliar akan digunakan untuk pembangunan fasilitas broiler commercial farm di atas tanah non-afiliasi.

"Sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan yang akan digunakan untuk pembelian ayam day old chic (DOC) dan pembelian ayam karkas," demikian tertulis dalam prospektus yang dirilis, Senin (27/6).

Dewi Shri Farmindo merupakan perusahaan yang kegiatan usaha utamanya bergerak di bidang budidaya ayam ras pedaging dan perdagangan eceran hewan ternak, seperti sapi, kambing, dan unggas. Sedangkan, hingga saat ini, perseroan tidak memiliki dan tidak sedang menjalankan kegiatan usaha penunjang.

Perseroan melakukan pemasaran yang mencakup daerah Sumatera dan Pulau Jawa. DEWI juga memiliki  tenaga penjualan yang berfokus pada segmen yang berbeda, seperti korporasi, ritel, food processing, dan juga pasar tradisional.

Sementara itu, perseroan saat ini tidak memiliki ketergantungan terhadap kontrak industrial, komersial, atau keuangan termasuk kontrak dengan pelanggan, pemasok, atau pemerintah, dikarenakan daging ayam merupakan sumber protein dengan harga yang paling terjangkau di Indonesia dan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang diminati oleh semua kalangan masyarakat.

 

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi